Ayah

32 24 3
                                    

01.20 AM.
Sehabis pertandingan.

"Sepertinya aku harus bersihkan badan dulu, baru ku pergi bertanya pada ayah!," ucap Harl.

"Hey Harl, ini punya mu," panggil Tom dan memberikan sekantong makanan yang dibagikan oleh Erd.

"Ouwhh, Thanks Tom kau baik sekali," puji Harl.
"Heeehhehehe," Dibalas Senyum oleh Tom.

"Aku mandi duluan Tom, aku akan memakai yang belakang kau pakai saja yang depan jika ingin membersihkan badan," ujar Harl.

"Sippp," jawab Tom mengiyakan.

15 menit kemudian…
*srekk_srek_srek_srek……*
suara resleting baju.

"Mau kemana kau Harl?," tanya Lian.
"Ada perlu!," jawab Harl singkat.
"Oouhhh," jawab Lian mengiyakan.

"Sepertinya orang' sudah pada tidur biasanya ramai di depan kamar," batin Harl.

'Slepp_nit_nit, kartu akses di gesekan'
"Halo yah?," sapa Harl.

"Ada apa Harl, rapi sekali?,"
"Hmmmmmmmmmm,"

"Aku ingin mengajukan beberapa pertanyaan boleh?," tanya Harl dingin.

"Ada apa memangnya?, ada yang mengganggu mu atau Ada yang membiratahu sesuatu padamu sehingga kau memikirkan nya?," jawab Ayah bingung.

Harl maju beberapa langkah dan langsung menaruh 2 botol kecil berisi cairan (L5)
"Benda apa ini Harl," tanya ayah pura-pura tidak tahu.

"He'gh seharusnya aku yang bertanya seperti itu yah?," Jawab kesal Harl yang sayangnya malah terlihat lucu dimata ayah.

"Dari mana kamu mendapatkannya?," tanya ayah sembari menulis beberapa catatan.

"Siapa lagi?," jawab Harl.
"Bran / Hans?," tanya ayah.
"He'ehh"

"Owhh, tidak ada jawaban dari benda ini!," jawab ayah mengintimidasi.

"Tidak pokoknya jelasin!, benda apa ini tidak mungkin Bran memberikan ku ini tanpa tahu siapa yang bisa menjawabnya?!," jawab Harl yang memaksa ayah untuk menjawab.

Ayah berjalan ke dekat pintu dan langsung melempar pertanyaan yang membuat Harl bingung.
"Kau mau tetap bertanya terus?," tanya ayah.
"Ya," jawab Harl.

"Tidak akan ada jawabannya," ucap ayah.
"Lebih baik keluar sekarang atau kau ingin bertanya langsung kepada Bran?," tanya ayah.

"Bran saja aku butuh jawaban darinya saja yah!," jawab Harl.

"Baiklah kalau itu maumu, pakai ini," ayah menyodorkan baju yang khusus untuk masuk kedalam white room.

"Ayo pakai ini, atau kau malah berubah pikiran?," tanya ayah.

"Tidak apa-apa, aku akan memakainya!," jawab Harl ragu.

"Baiklah, ulurkan tangan mu " ucap ayah.
"Untuk apa?,"

"Sudah sini cepat ulurkan tangan mu," ucap ayah.
Harlan tetap melakukannya walaupun batinnya merasa takut.

2 menit kemudian Harl sudah tertidur, cepat karena ayah memakai dosis kecil sehingga bangunnya juga akan cepat jadi harus buru-buru.

"Eh yah kau mau kemana?," tanya Asta yang tiba-tiba masuk.

"Owh Asta ini, Harl ingin berbicara langsung ke Bran jadi harus di buat tidur dulu biar tidak ada yang tahu dimana ruangannya" jawab ayah.
"Owhh bolehkah ku ikut?," tanya Asta.

"Boleh-boleh saja asal tutup dulu matamu dengan kain diatas meja itu jangan dibuka sampai ayah bilang buka, paham!," perintah ayah.

"oke siap dimengerti!,"
Asta langsung menutup matanya dengan kain lalu ayah langsung memasukkan kunci dan seketika lift kantor seperti berpindah tempat tidak ada tanda' bergerak sedikitpun.

LA - CHANCE (ᑭᕼᗩᑎTᗴᖇᗩ)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang