(9) KANTIN

1.2K 89 1
                                    

Vote and comment yuk lah ok?

Happy reading 💜

🏍️💨🏍️💨

Sembilan cowok murid SMA pagi ini hanya berdiam di gudang tua sekolah yang telah mereka sulap sebagai markas BAREDOS di sekolah. Karena mereka pun jarang berkomunikasi sesama siswa lainya membuat mereka tidak betah berlama-lama di kelas dan memilih berkumpul bersama.

Tidak bermaksud pilih-pilih teman, tapi semuanya takut kepada BAREDOS, tidak ada yang berani mendekati mereka. Tidak juga bermaksud tidak peduli dengan BAREDOS, hanya saja mereka takut salah ngomong atau semacam nya jika berkomunikasi dengan BAREDOS.

Wajah sangar mereka sangat menakutkan jika dipandang, atau juga nama geng mereka yang membuat wajah manis seperti Cana pun ikut menyeramkan juga dimata mereka. Membuatnya harus berpikir dua kali berdekatan dengan 9 anggota BAREDOS.

Terdengar suara berat khas Taksa membuat suasana di dalam gudang tua itu sangat lah damai. Teman-temanya sangat mengagumi suara Taksa yang begitu apik didengar, Apalagi ditambah genjrengan gitar dari Taksa. Sungguh nikmat tiada tara.

“Luka luka luka yang ku rasakan, bertubi-tubi-tubi engkau berikan, cintaku bertepuk sebelah tangan, tapi aku balas senyum keindahan” Taksa bernyanyi dengan senyuman manisnya sambil memejamkan matanya juga menikmati lagu yang ia nyanyikan. 

Jreng jreng jreng

Bertahan satu ciiiiiinnnta, bertahan satu C.I.N.T.A bertahan satu ciiiiinnnta, bertahan satu C.I.N.T.A”

jreng jreng jreng

Suara gitar mengakhiri lagu berjudul CINTA itu.
“Keren parah njir” Ujar Ben. “Sampe meler gue, sad banget gitu” Kekeh Ben mengusap hidungnya dengan dasi sekolah membuat semuanya terkekeh melihatnya.

“Lo menghayati banget Tak, apalagi nyanyi pake nada rendah” Ujar Agam.

“Ikut indonesia idol gih” Ucap Janu.
“Biar gue juga terkenal kalo lo jadi artis”

“Hahaha nggak lah” Ujar Taksa meletakkan gitarnya dismping tubuhnya.

“Bener Tak, suara lo bagus banget” Puji Cakra memandang Taksa.

“Nggak lah, ck apaan sih” Elak Taksa, cowok kalem itu akan bersemu nanti jika dipuji gitu.
“Mereka berdua kenapa” Ujar Taksa menunjuk dua temanya yang sedang tidur tengkurap. Evan dan Kenan, kedua cowok yang sangat klop. Kedua cowok yang berandal diantara mereka, mempunyai gaya style yang sama dan kekinian. Kedua cowok yang keren di BAREDOS.

“Teler dia, semalem nggak itung-itung minumnya” Ujar Agam.

“Kita bertiga yang dibuat susah njir” Keluh Ben. Iya, semalem kedua orang itu mabuk tanpa henti. Membuat Janu, Ben dan juga Agam yang harus menggangkat tubuh mereka kedalam kamar Evan.

Mungkin semalam Kenan menginap, bahkan mamah Evan sangat gemas dengan putranya, semalam mamahnya itu mencubiti perut Evan dan Kenan hingga gosong. Memang mamah Evan juga telah menganggap Kenan anaknya. Orang tua Kenan yang berpisah, membuat Kenan pun ikut paman dan bibinya membuat Mamah Evan ikut memperhatikan hidup Kenan, sehingga dia menganggap Kenan seperti anaknya sendiri. Karena mereka berdua juga sangat klop dan pas jika menjadi kakak adek. pikir Mamah Evan.

“Makanya nggak usah ikut kalo disuruh mereka, ujung-ujungnya juga mabuk” Ujar Galen yang diangguki Cana.

“Lumayan jagung bakar gratis” Ucap Ben.
“Dari pada beli kan lebih nikmat di beri” Lanjutnya.

CAKRA ADERALD (ON GOING)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang