[5] Restu

702 97 2
                                    

—Selamat membaca🐰

Pagi jam 5.45 tidak biasanya Jaemin sudah bangun. Berterima kasihlah pada ringtone alarm berisik yang merupakan suaranya sendiri yang dulu ia rekam.

Rasa mual dan pusingnya sudah hilang entah ke mana. Jadi, Jaemin sudah rapi dan bersiap ke sekolah. Ia menata buku-buku pelajarannya ke dalam tas. Tak lupa mengalungkan kamera kesayangannya di lehernya. Siapa tahu ada objek menarik nanti.

Jaemin menuruni tangga menuju meja makan. Ia memakan sandwich nya dan menenggak habis segelas susu.

Kemudian Jaemin bergegas pergi ke sekolah. Bahkan ia tidak pamit ke ayahnya karena masih marah soal kejadian kemarin. Ia bertemu Haechan dan Jisung di jalan. Tadi malam mereka sudah merencanakan untuk berangkat bersama.

"Selamat pagi!" sapa Haechan dengan semangat sambil merangkul Jaemin dan Jisung. Jaemin yang tadinya murung, sekarang bersemangat lagi. Entahlah, tiba-tiba saja Jaemin lupa apa masalahnya.

"Chan, kita akan berjalan kaki seperti ini?" keluh Jisung memandang tidak percaya ide dari Haechan.

"Iyalah! Waktu kita masih banyak. Kita manfaatkan untuk quality time bersamaaaaaaa~ JIJAECHAN!!" seru Haechan penuh semangat. JiJaeChan adalah singkatan nama mereka. Jisung-Jaemin-Haechan. Haechan yang mengusulkan nama itu. Mau tidak mau, Jisung dan Jaemin mengiyakan saja.

Jaemin juga tidak tinggal diam. Ia memotret Haechan dan Jisung. Ia tersenyum puas memandang hasilnya. Nanti di rumah, ia tinggal mengedit nya saja.

"Echan, ayo makan itu," Jaemin menunjuk stand hamburger di pinggir jalan.

"Belum buka tuh," jawab Haechan.

"Nanti saja pulang sekolah.."

"Omong-omong, ayo foto bersama. Selalu saja Haechan dan aku yang kamu foto. Kamu bahkan tidak pernah difoto, Jae.." Jisung mengerucutkan bibirnya, "kita 'kan jarang sekali foto bersama. Bahkan bisa dihitung dengan jari," sambung Jisung.

"Baiklah. Aku minta tolong orang dulu ya.."

Jaemin berjalan mendekati seseorang yang sedang duduk di pinggir jalan.

"Permisi... " Pemuda itu menoleh ke arah Jaemin. Sedang menimang-nimang seperti ia mengenalnya.

"Boleh aku minta tolong?"

"Ah ya.."

"Tolong fotokan kami ya?"

"Baiklah,"

"YESSS!" seru Haechan dan Jisung. Mereka bertiga mulai berpose. Haechan dan Jisung melakukan banyak sekali pose. Sedangkan Jaemin yang tidak tahu, hanya berdiri tegak. Tersenyum. Sesekali mengangkat tangannya dan membentuk jarinya dengan huruf V.

Pemuda itu menyerahkan kameranya agar hasilnya dilihat oleh mereka bertiga.

"Konyol sekali kamu, Ji. Lihat wajahmu di sini, bisa dijadikan meme haha.." komentar Haechan.

"Ihh hapus saja, aku jelek di situ. Tidak mau."

"Tidak! Coba lihat Jaemin, terlihat canggung dan tidak banyak gaya."

"Aku sedang malas.."

"Kamu— tukang foto yang terjatuh waktu itu 'kan?" tanya pemuda yang dimintai tolong Jaemin tadi.

"Tukang foto?"

"Iya karena kamu membawa kamera terus."

"Eh kamu yang lebam-lebam itu ya?"

"Kalian saling kenal?" tanya Haechan dan Jisung bersamaan.

"Ya begitulah, tidak sengaja."

"Namamu siapa?"

Iridescent, Na JaeminTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang