—Selamat membaca 🐰
Banyak orang yang sudah duduk di bangku yang sudah disediakan. Hanya keluarga dan kerabat terdekat saja yang menghadiri acara pernikahan Jung Jaehyun dan Lee Taeyong.
Pesta pernikahan dilaksanakan di halaman belakang rumah Jaehyun yang luas sudah disulap sedemikian rupa. Banyak aneka kue-kue dan minuman manis berjejer di meja. Terlihat menggiurkan.
"Enak sekali." Ujar Haechan memejamkan mata menikmati rasa kue yang begitu manis ketika masuk ke mulutnya. Haechan adalah anak dari salah satu sahabat Jaehyun, Seo Johnny.
"Jaemin di mana, omong-omong?" tanya Jisung celingukan mencari Jaemin. Jisung adalah anak dari Han Seungwoo, rekan bisnis Jaehyun.
"Hmm twidak twahu." Jawab Haechan dengan mulut penuh makanan.
"Itu dia."
Jisung menunjuk gerombolan Jaemin Jaemin bersama tiga orang pemuda. Namun yang menyita perhatian Haechan adalah lelaki yang berjalan di samping Jaemin.
"Tampan." Gumamnya tanpa sadar.
"Siapa? Aku? Baru sadar eoh?"
"BUKAN!" Haechan mendelik begitu ketika Jisung dengan percaya dirinya berkata seperti itu.
"Echan! Jisung!" Jaemin melambaikan tangannya lalu menghampiri Haechan dan Jisung.
"Jaemin, siapa dia?" Tunjuk Haechan menggunakan dagunya.
Jaemin menoleh, "oh Mark Hyung. Kenapa?"
"Tampan seperti Tomingse."
"Tidak, lebih tampan Kak Minho."
"Kalian berdua salah. Lebih tampan aku lah." Ucap Jaemin membuat Jisung dan Haechan memutarkan bola matanya malas.
"Jaemin, ayo sini. Banyak tamunya." Panggil Mark.
"Iya hyung. Aku tinggal dulu ya." Jaemin lalu meninggalkan mereka.
Tampak di salah satu meja, duduklah dua pemuda saling berhadapan. Dari jauh terlihat asyik membicarakan sesuatu hal. Jeno dan Renjun. Sejak kedatangan Renjun di rumah, Jeno menjadi lebih akrab. Tak tanggung-tanggung awal mereka bertemu, Jeno langsung merangkul pundak Renjun guna mengusir kecanggungan di antara mereka. Apakah ada sesuatu?
Di lain meja, Lucas dan Jungwoo berbincang-bincang dengan keluarga dan kerabatnya. Juga ada Mark dan Jaemin yang tersenyum menyalami para tamu.
Setelah itu, Jaehyun dan Taeyong memasuki area halaman. Mereka berjalan beriringan mengenakan tuxedo dan nampak serasi. Raut bahagia menghiasi wajah mereka. Hingga suara tepukan riuh para tamu pun terdengar.
Tak menyia-nyiakan momen itu, Jaemin mengangkat kameranya, memfokuskan, dan Blitz— memotretnya.
"Mereka sangat-sangat serasi." Pekik Jisung. "Andai aku dan Kak Minho bisa menjadi seperti itu, " ujarnya. Haechan yang mendengarnya, menggelengkan kepalanya. "Halu." Cibirnya.
"Mamamu cantik, Jen."
"Memang. Makanya anaknya tampan sepertiku, Ren."
"Cih percaya diri sekali, hyung." Timpal Jaemin yang tetap fokus memotret. Kadang kala matanya lagi-lagi memburam. Jaemin tidak menyukainya. Sedangkan Mark yang di sebelahnya hanya memperhatikan Jaemin.
Jaehyun dan Taeyong berdiri di altar saling berhadapan. Di sana juga ada pendeta memegang sebuah buku.
Seusai mengucap janji pernikahan, terdengar sorak-sorai para tamu menyerukan kata "Kisseu... Kisseu... Kisseu." Jaehyun mendekat ke Taeyong.