D u a

123 55 13
                                    

Happy Reading

.
.
.

****
Kringgg... kring....
Bel yang menandakan pelajaran hari ini pun telah berbunyi. Semua siswa mulai meningalkan lokasi sekolah termasuk Alena.

"Gue harus cepat-cepat pulang." Gumam Alena sambil berlari menyusuri koridor.

"Alena...! Lo kok kelihatan terburu-buru banget sih? Ikut kita ngopi yuk!" Ajak Sinta.

"Maaf Sin, gue ada urusan mendadak, kak Dian, guru privat gue juga udah balik dari Bandung kemaren". Jelas Alena.

"Ya udah lo hati-hati yah, Byeeee!".

"Byeee". Ucap Alena sambil melambaikan tangannya dan memberikan senyuman tipis kepada Sinta dan teman-temannya. Sesampainya di parkiran Alena langsung
Memasuki mobilnya dan melaju dengan kecapatan tinggi.

"Makin cantik aja kamu Alena, sikap kamu juga nggak berubah, lo harusnya nggak usah sepanik itu kalau gue kembali ke Indonesia." Ucap seseorang yang sedari tadi memperhatikan Alena dari kejauhan.

*Home*
Setelah memarkir mobilnya di garasi, Alena masuk ke dalam rumah dan menemui papanya yang sedang duduk di ruang tamu.

"Pa!"

"Yaa, eh kamu sudah pulang. Ada apa?"

"Iya paa... Mmm pa ada yang mau Alena omongin soal sekolah Alena".

"Papa sudah tau kok, dia memutuskan pindah satu sekolah dengan kamu karena orang tuanya sudah menetap di Indonesia dan menjalankan bisnis barunya di sini".

"Kok papa nggak bilang? Gimana dong paa, gimana kalau kejadian itu terjadi?" Ucap Alena dengan nada gelisah.

"Nah.. di sinilah kamu harus nunjukin kemampuan kamu, jangan sampai kekalahan kamu di masa yang lalu terulang kembali. Kamu tau kan apa akibatnya."

"Iya pa, Alena akan berusaha. Alena ke kamar dulu".

***
"Huffftt kenapa sih harus ada dia? Kenapa dia balik ke indonesia?" Ucap Alena dalam hati sambil menatap langit langit kamarnya.

"Alena.. kamu siap-siap ya, terus turun makan siang, sebentar lagi kak Dian datang". Ucap mama di balik pintu kamar Alena.

"Huh... les privat lagi, lama lama nih kepala pecah juga." Ucap Alena dalam hati. "Iyaa maaa, bentar lagi Alena turun kok".

Setelah beberapa menit, Alena turun ke lantai satu dan makan siang bersama keluarganya.

"Alena.. Kamu takut bersaing sama dia? Kamu harusnya makin semangat dong, tunjukin kalau kamu itu bisa ngalahin dia di bangku sma". Ucap papa yang memancing mood buruk Alena.

"Nggak siapa bilang Alena takut? Alena akan bersaing secara sehat". Ucap Alena dengan nada menantang.

"Okay, papa tunggu pembuktiannya dan hasilnya pada saat pergantian semester.."

"Alena udah selesai nih makannya, Alena mau ke kamar dulu ambil buku, mungkin sebentar lagi kak Dian datang". Ucap Alena lalu meninggalkan meja makan.

***
"Di tengah kesibukannya mempersiapkan buku untuk mengikuti les privat, Alena mendengar bunyi bel rumahnya.

"Mungkin saja itu kak Dian".

SpeechlesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang