E n a m

81 52 1
                                    

Happy Reading
🌿
.
.
.

Alena terbangun dari tidurnya pagi itu. Waktu masih menunjukkan 06:15 WIB. Alena pun segera bergegas menuju ke kamar mandi. Setelah selesai menggunakan seragam dan merasa penampilannya cukup, Alena berdiri di depan kaca full body yang ia punya lalu tersenyum puas dengan visualnya. Setelah itu Alena menuju ke lantai satu, di sana sudah ada mama memepersiapkan sarapan.

"Pagi maa" sapa Alena sambil memberikan senyuman kepada mamanya yang membuat dia kelihatan lebih cantik.

"Pagi sayang, ya udah kamu sarapan gih mama udah siapin".

"Iya maaa, tapi kak Aska mana ma?"

"Kak Aska masih tidur tuh di kamarnya".

"Ooh gitu".

Keheningan pun terjadi di meja makan itu. Hingga akhirnya Alena merasa perutnya telah terisi dan berpamitan ke mamanya.

"Ma, Alena berangkat dulu yah, takut kena macet".

"Iya sayang, kamu hati-hati yah, jangan ngebut-ngebut".

"Siap ma".

Alena pun menuju ke garasi dan setelah memperhatikan mobilnya dengan saksama ternyata.

"What? Ban gue kok kempes sih, aduhhhh, kalau gue bawa takutnya kenapa kenapa lagi di jalan. Mmm gue pesan taxi online aja deh...."ucap Alena sembari menenangkan pikirannya.

Setelah beberapa menit kemudian, Alena pun berangkat ke sekolah.

***
Setibanya di sekolah Alena pun menuju ke kelasnya. Namun tiba-tiba saja.

Brukkk
Ada yang menabrak Alena dan membuat Alena hilang keseimbangan yang akhirnya membuat dia terjatuh ke lantai.

"Aduh" Alena meringis kesakitan dan mencoba untuk bisa berdiri. Namun dia terjatuh kembali.

"Mana sih yang nabrak guee? Nggak bertanggung jawab banget" cetus Alena.

"Sini gue bantu" ucap orang itu sambil mengulurkan tangannya dengan maksud menawarkan bantuan.

"Reyhan?"

Alena pun menerima bantuan dari Reyhan namun naas ketika mencoba untuk berdiri Alena terjatuh kembali. Kali ini kakinya benar benar sakit. Ketika dia mencobanya lagi ia meringis kesakitan. Namun tiba-tiba... Apa yang dirasakan Alena? Kali ini dia merasa tubuhnya melayang.

Reyhan menggendongnya ala bridal!

Alena membulatkan matanya. Dia tak percaya, nafasnya seketika ia tahan saat merasakan wajahnya begitu dekat dengan tubuh Reyhan. Terlebih saat aroma maskulin Reyhan merasuk ke indra penciuman Alena. Jauh di dalam sana jantung Alena berdegup abnormal.

"Lo mau bawa gue kemana Rey" Tanya Alena.

"Uks" jawabnya singkat.

"Gue nggak papa kok, ke kelas aja yah, gue nggak mau ketinggalan pelajaran".

"Nggak".

SpeechlesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang