Kringggg...
alarm telah berbunyi menunjukkan pukul 06.00. namun dilara masih belum bangun, dia masih hanyut dalam mimpi indahnya. Hingg suara teriakan seseorang yang disertai ketukan pintu membangunkannya.
Tok...tok...tok
"Ra, bangun dek."
Teriak bang razi yang sedang berada di depan pintu kamar dilara."Hmm, siapa sih yang teriak-teriak."
Ucapnya dengan mata yang masih terpejam."Bangun woyy!!!. Lu mau sekolah kaga, udah jam 7 nih."
Bohong Razi sambil tertawa kecil di balik pintu.padahal masih jam 6, Dasar bang razi rese!!.Pasalnya lara sangat sulit untuk di bangunkan.Jika saja pintu kamarnya saat ini tidak dikunci bisa di pastikan lara bangun dengan keadaan basah kuyup.
"Huaaaaaa, jam 7?."
Triak lara dari dalam kamar, membuat Razi tersenyum penuh kemenangan."Iya, cepetan mandi Abang tunggu di meja makan sama yang lain."
Ucap Razi sambil berjalan menuju dapur dimana meja makan berada.Razi berjalan menghampiri kedua wanita yang sedang menyiapkan makanan.di sana sudah ada risha adiknya, dan Susi ibunda tercinta yang sedang menyiapkan nasi goreng dengan telur mata sapi di setiap piring.
Razi mengambil sebuah gelas dan menuangkan air ke dalamnya. Berteriak Membangunkan lara membuatnya sedikit haus.
Belum sempat dia meminum air yang ia tuangkan kedalam gelas tadi, Risha bertanya.
"Lara mana bang?."
Tanya Risha."Masih siap-siap, sebentar lagi juga dateng."
Jawab Razi lalu meneguk airnya hingga tandas."Pagiii semuaa!!."
Teriak lara dengan pakaian yang sudah menempel rapi di tubuhnya."Baru juga di omongin udah nongol aja tuh anak."
Ucap Razi pelan.Seketika Razi, Risha, dan Susi bibinya pun ikut menutup telinganya, tak kuat mendengar suara cempreng milik lara.
"Iya Ra, pagii juga."
Jawab Risha lembut."Pagii, ga usah teriak-teriak juga oyy!!."
Balas Razi tak kalah berteriak."Tadi aja susah banget dibanguninnya."
Sambung Razi dengan nada yang dibuat seperti menyindir lara.Sengaja:vLara yang tersindir mendengar ucapan Razi merungut kesal seraya melengkungkan bibirnya kebawah.
"Pagii juga sayang."
Jawab Susi dengan lembut sambil mengusap pelan rambut ikal milik lara seraya tersenyum hangat."Bunda lihat tuh bang razi nyindir lara."
Aduhnya sambil menunjuk ke arah Razi dengan mata berkaca-kaca.Susi yang melihat mata lara yang sudah berkaca-kaca memeluknya seraya mengusap punggung mungil lara.
"Razi, ga boleh gitu sama adik kamu."
Peringat Susi dengan lembut."Iya Bun, Razi cuman bercanda kok.laranya tuh baperan."
Ledek razi sambil memeletkan lidahnya ke arah lara."Tuh kan Bun."
Rengek lara yang sudah hampir menagis.Seketila Susi memberikan tatapan sengit nya kepada Razi. Pasalnya anak sulungnya itu sangat suka menjahili adik nya itu.
"A-ampun Bun ampun."
__________batas suci_________
Haloo para readers ini cerita pertama yang aku karang sendiri dan dari otak aku sendiri gaada kolab sama orang lain.
Semoga kalian suka😊😊Jangan lupa vote!😊
Terimakasih 😊
See you next part!🥰
KAMU SEDANG MEMBACA
Istiqomah bersamamu
RomanceDILARA HUMAIRAH seorang wanita manja, rapih, sopan dan ramah pada semua orang yang berubah menjadi seorang wanita tomboy berpenampilan amburadul dengan sikap dingin dan ketus yang ia miliki sejak mengetahui sebuah kebenaran tentang keluarganya.lal...