[08 : Mimpi? Bukan Itu Ambisi]

477 86 22
                                    

A/N : ada ilustrasi Green dan Rex di akhir chapter ini!

     Sasuke mulai sering berlatih dengan shinsu. Ia bermaksut memperkuat serangannya dengan shinsu.

Setelah beberapa jam bereksperimen, ia memutuskan mengunjungi Bam. Yeah, bisa dibilang hubungan mereka teman, bukan?

Cklek!

Khun dan Rachel menoleh mendengar suara pintu terbuka, menampilkan sosok pemuda dengan warna mata yang berbeda.

"Tuan Sasuke, benarkan?" Rachel bertanya namun diabaikan.

Sasuke mendekati ranjang Bam lalu melirik Khun, "Bagaimana keadaannya?"

Khun menghela napas, "yeah seperti yang kau lihat"

Rachel yang tadinya menyentuh perban Bam kembali duduk.

"Kau tampaknya punya hubungan dengan, Bam" Sasuke tiba-tiba berbicara sambil menatap Rachel.

"benar juga, apa kau kenal dekat dengan Bam?" Khun ikut menimpali.

"aku kenal dia sebelum aku datang ke menara"

"Luar biasa melihat kalian bisa menjalani ujian bersama" - Khun

"Dulu Bam adalah anak yang kesepian. Dia selalu saja sendirian dan kesepian, sebelum dia datang ke Menara satu-satunya temannya hanyalah aku"

"ketika tau aku akan menaiki menara Bam menangis dan melarangku pergi"

[AN : Aduh tong yang gituan ga usah ditangisin]

"Tapi kemudian aku meninggalkannya, akupun datang ke Menara dan ku pikir kami tak akan pernah bertemu lagi"

"Tapi dia... Lalu muncul di depanku. Aku tak bisa merebut mahkotanya jadi aku memutuskan untuk membantunya menang tapi ya aku tak bisa terlalu membantu rekan-rekanku"

"aku membuat keadaan semakin memburuk, dia terluka karenaku. Bam tidak bisa naik Menara karena keberadaanku"

"Yang dia inginkan bukanlah menaiki menara namun tetap bersamaku"

[AN : LONET]

"jika dia bersamaku dia tak akan naik lebih jauh dan dia tak akan melepaskanku"

"Jadi Tuan Khun, Tuan Sasuke, jangan beritau Bam tentang aku"

    Cerita gadis pirang itu entah kenapa mengingatkannya akan gadis musim semi yang selalu mengejarnya. Ia meninggalkan gadis itu berpikir tak akan pernah bertemu lagi. Namun, kenyataannya gadis itu masih selalu mencarinya.

Khun dan Rachel terus saling mengobrol sedangkan Sasuke mendekati Bam yang terbaring.

"Aku penasaran siapa kau ini" tatapan Sasuke terpaku pada Bam. Ingatannya melayang ketika Crown Game, ia tidak bodoh, ia benar-benar sadar pecahnya topeng lawannya kemarin adalah ulah Bam.

Sasuke melangkah menuju pintu bermaksud kembali ke kamarnya.

"kau mau kemana?" suara Khun mengintrupsinya.

Sasuke hanya mengangkat bahu tak acuh. saat tangannya menyentuh kenop pintu, ia berhenti.

"meninggalkan teman demi melihat bintang? Sungguh pemikiran yang naif dan menjijikan"

Sasuke menoleh lalu melirik Rachel.

"semoga beruntung dengan ambisimu" tatapan Sasuke menajam.

"Hoy! Omonganmu terlalu kasar!" Khun berseru pada Sasuke yang acuh tak acuh. Sasuke pergi meninggalkan mereka di ruangan Bam sedangkan Rachel terkesiap dengan ucapan Sasuke.

Répondre [ToG Fanfict] (Dropped)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang