Hari demi hari berlalu dan aku merasa lelah dengan semuanya. Dimulai dari menjalani hukuman dari Mr.John bersama Louis lalu Clay menatapku dengan sinis. Dan sekarang dilanjutkan dengan ujian kenaikan kelas. Aku berharap akan lulus dengan nilai yang memuaskan dalam hal ini.
"Janne!" Teriak seseorang memanggil namaku. Itu Evy.
"Ada apa, Ev?"
"Kau sudah mencari gaun untuk prom night?"
Prom night? Haruskah aku datang ke acata tersebut? Kurasa tidak. Aku kurang tertarik dengan hal itu. Aku bisa membayangkan betapa membosankan itu.
"Ayolah. Jangan bilang kau tidak akan ikut dengan alasan malas?"
"Tidak. Aku sama sekali tidak malas. Aku hanya membayangkan bahwa acara prom night itu akan sangat membosankan"
"Kau yakin? Ini adalah kesempatan terbesar mu. Kau bisa datang dengan siapapun yang kau mau. Dengan artian lain bahwa kau bisa mengajak seseorang yang kau kagumi selama ini"
Kupikir lerkataan Evy itu benar. Tapi bagaimana caranya aku mengajak Louis untuk ke acara tersebut? Evy tidak mengetahui siapa orang yang selama ini ku kagumi. Aku selalu menyimpannya baik-baik pada diriku sendiri.
"Akan ku pikirkan lain kali. Sampai jumpa nanti, Evy!" Ucapku sambil melambaikan tangan ke Evy dan melesat pergi untuk mencari Louis.
Bagaimanapun caranya aku harus datang bersama Louis. Memang ini terdengar sangat egois. Tapi mau bagaimana lagi? Ini adalah kesempatan terbesarku. Dan kesempatan emas belum tentu datang dua kali. Aku tidak mau menyia-nyiakan hal ini. Yang jelas, aku harus menghilangkan rasa malu ku untuk mengajak Louis. Aku tidak peduli dengan perkataan orang lain. Yang bisa merasakan itu semua hanyalah diriku sendiri.
Berhasil atau tidaknya itu urusan nanti. Yang terpenting saat ini adalah aku harus berusaha menghilangkan rasa gengsi ku terhadap Louis.
Aku baru sadar akan suatu hal. Suasana lorong di sini sudah tampak sepi. Dan ini adalah hari pertama ujian dimulai. Aku yakin seratus persen bahwa aku telat pada hari pertama ujian. Dan itu semua benar. Aku berlari menuju ruang 5 dan mengintip dari celah jendela terlihat jelas bahwa ujian sudah dimulai. Semua itu terlihat saat Mrs.Tyla mulai membagikan kertas ujian.
Tok tok tokk
Karena suara ketukan yang berjumlah tiga kali itu mampu membuat seluruh murid di kelas termasuk Mrs.Tyla melihat ke arah ku. Terlebih Clay yang melihatku tajam.
Mrs.Tyla menghentikan aktifitasnya yaitu membagikan kertas ujian. "Kau terlambat 4 menit, Ms.Parker"
"Aku tau itu, Mrs.Tyla. Apa ada hukuman saat terlambat 4 menit dihari pertama ujian?" Ucapku dengan sopan walau diriku sendiri tidak yakin bahwa perkataan ku itu sopan. Mungkin itu lebih terlihat seperti menantang?
"Kau beruntung kali ini Ms.Parker. Aku malas memberikan mu hukuman. Sekarang duduklah di kursi mu dan aku akan membagikan kertas ujiannya"
Oh syukurlah. Aku sangat beruntung kali ini karena Dewi Fortuna berada dipihakku. Dan aku sudah memantapkan hatiku untuk sepulang dari sekolah aku akan membeli gaun bersama Evy. Mau tidak mau aku harus mengajaknya karena seleraku dalam berpakaian itu cukup payah.
Yang terpenting dari itu semua adalah aku ingin membuat Louis tau keberadaanku lagi selama ini setelah acara ulang tahun Louis.
**
sorry for late updateee!maaf baru bisa update baru sempett hehehe:D abis ini epilog janjiii!! tebakk yha ini bakalan happy ending ato sad ending?HAHAHAHAHA yaassh. maaf baru bisa update:")Vote&comment? Thank youu:)xx

KAMU SEDANG MEMBACA
Adore You
Historia Corta[COMPLETED] "Bukan tak percaya diri. Karena aku tau diri" Hanya kisah keseharian gadis bernama Janne Parker yang mengagumi temannya sendiri, Louis Tomlinson. Dan yang bisa ia lakukan hanyalah menulis itu pada buku diary nya atau hanya memendam p...