Chapter 3

2.3K 343 59
                                    

Bukan tak percaya diri,
Karena aku tahu diri.

**

Ini adalah hari Senin. Hari dimana rata-rata orang sangat malas untuk memulai beraktivitas seperti biasanya.

Pukul 6.40 aku sudah tiba disekolah. Suasana didalam kelas sudah cukup ramai. Dan aku mendaratkan tasku di salah satu kursi yang bersebelahan dengan Evy, teman sebangku setiap hari.

Lalu seperti biasa, ku edarkan seluruh pandanganku ke penjuru kelas. Namun, aku belum melihat adanya tanda-tanda Louis.

Dan berbagai pertanyaan seketika muncul diotakku.

Kemana Louis?

Apa mungkin Louis tidak masuk karena membolos? Ah, kurasa tidak. Jika dilihat Louis termasuk anak-anak yang rajin di kelas.

Tapi, semakin lama waktu sudah menunjukan pukul 7.00 yang artinya bel sudah berbunyi, dan kelas untuk pelajaran pertama sudah dimulai. Sampai saat ini, aku tidak melihat batang hidung Louis. 

Oh astaga. Mengapa aku sepanik ini?

"Ms.Parker?" Tegur Mr.John yang berdiri di depan ku ini.

"E-eh?" Ucapku gelagapan. Sungguh sedari tadi aku melamun dan tidak mendengarkan pelajaran Mr.John.

"Kau terlihat melamun. Apa kau mendengarkan penjelasan ku?" tanya Mr.John

"Um..tentu." tentu tidak mendengarkan penjelasan mu. Itu yang ku maksud.

"Baiklah, kalau begitu aku mau kau menj-"

Tokk Tok Tokk

Suara ketukan pintu sebanyak tiga kali membuat omongan Mr.John terpotong. Namun tidak lama, terlihatlah seorang murid laki-laki yang datang terlambat beserta satu orang perempuan yang rupanya juga terlambat.

Dia..

Dia Louis Tomlinson dan Clay Atkins.

Yang kutahu sejauh ini dari teman-temanku Clay menyukai Louis. Dan bahkan Louis juga dekat dengan Clay. Itu terlihat saat Louis sering bersama dengan Clay.

"Uhm, terlambat 30 menit dijam pelajaran pertama ku, Mr.Tomlinson dan Ms.Atkins?"

"M-maafkan aku Mr.John. Aku telat bangun dan ada sedikit masalah dengan mobilku," Ucap Louis.

Oh. Kesiangan dan sedikit masalah dengan mobil rupanya.

"Oh baiklah. Dan kau? Ms.Atkins?"

"A-aku terjebak macet dijalan. Maafkan aku Mr.John." Ucap Clay.

"Baiklah kalau begitu. Both of you please go to detention room after school"

Oh astaga. Ini buruk.

"Oh ya, dan kau, Ms.Parker. Kali ini kau beruntung. Dan lain kali jangan melamun pada jam pelajaranku"

"Maafkan aku Mr.John. Dan um--terima kasih."ucapku.

Aku langsung melihat ke arah depan. Tepatnya ke arah papan tulis. Namun sialnya, Louis sedang melihat ke arahku. Dan yang ku maksud ke arah papan tulis pun meleset ke arah mata Louis. Karena malu akhirnya aku pun membuang muka ke arah lain.

Tetapi aku teringat kata-kata Mr.John tadi. Itu artinya Louis dan Clay menjalani hukuman bersama. Dan aku yakin Clay akan sangat senang menjalani hukumannya bersama Louis.

Yeah, aku tau diri. Aku tidak pantas untuk Louis.

Penampilan ku dengan Clay sangat berbeda 180 derajat. Clay anak orang kaya dan dia cantik juga populer. Sedangkan aku hanya sederhana, jauh dari kata cantik dan biasa. Aku sadar akan hal itu.

Dan sekali lagi, aku tau diri.

**
*update pas malming*
HAAAEEEEEE YAYYY. selamat malam minggu. Selamat yang jones meratapi nasibnya:))

vomments?thank u:)x

Adore YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang