07 | Matter Bluntly

418 64 34
                                    

Soeun melangkah cepat sambil menutupi wajahnya dengan satu tangan. Jika saja dia tak segera pergi dari ruangan Jungkook, mereka semua akan melihat kepedihan dalam hidupnya.

"Ini benar-benar memalukan, sialan!" Umpatnya berusaha menutupi wajahnya yang mengeluarkan air mata. Soeun terus mengumpat, kenapa dia harus menangis di kantor? Bagaimana jika ada yang melihatnya menangis? Benar-benar memalukan.

Soeun menuju lift dengan cepat, ia bergerak terburu-buru tanpa melihat keadaan jalannya dengan benar membuat tubuhnya langsung ambruk di pelukan Taehyung setelah menabraknya cukup keras.

Soeun memekik pelan, jika saja Taehyung tidak menangkap dan membekapnya, Soeun pastikan ia akan terjatuh membentur lantai yang dingin dibawah mereka.

"Are you okay?"

Untuk beberapa saat Soeun membiarkan dirinya tenggelam dalam pelukan Taehyung. Dia hanya tidak ingin Taehyung melihatnya menang—

"Kau menangis?"

Sial! Sial! Sial!

Soeun tak menjawab, kini Taehyung berusaha melihat wajahnya namun Soeun berusaha untuk tetap menyembunyikan wajahnya.

"Biarkan aku melihat wajahmu!"

Soeun menggumamkan kata kotor. Membolak-balikan wajahnya kesamping kiri kanan diikuti kepala Taehyung yang juga mengikuti pergerakan kepala Soeun.

"Hei, kau baik-baik saja?"

Jelas dia tidak baik-baik saja!

"Apa yang terjadi padamu?"

Taehyung mulai mendengar isak halus dari tangisan sekretaris bosnya itu. Pada akhirnya Taehyung mengalah, kedua tangannya perlahan-lahan merembet naik menepuk-nepuk punggung Soeun hati-hati. Berniat menenangkannya, iapun menghelah nafas.

"Aku mengerti..."

Lantas perkataan lembut Taehyung barusan membuat Soeun tersenyum. Ternyata masih ada orang yang mengerti keadaanny—

"...wajahmu pasti buruk sekali saat menangis. Jadi aku membiarkanmu untuk bersembunyi di dadaku yang tegas ini."

Senyuman tulus Soeun seketika itu juga meluntur. Diam-diam di dalam kepalanya mulai bermunculan pemikiran bejat yang akan menyakiti Kim Taehyung. Dia ingin sekali menendang selangkangan pria itu kalau saja dia sedang tidak ingin mencari tempat sembunyi dari orang-orang sialan di ruangan tadi.

Sementara Taehyung mulai jengah. Ia memang tak menyukai Soeun. Tapi bagaimanapun juga dia seorang pria, pria tampan tiada tara yang masih memiliki hati nurani. Bagaimanapun juga hatinya akan tetap luluh jika berada ditengah-tengah keadaan wanita seperti ini. Untuk mencari tahu apa penyebab Soeun menangis, itu sama sekali tidak akan dia lakukan.

Wanita itu tak penting di hidupnya. Yah mungkin, jadi dia hanya memberikan tumpangan untuk bersandar sambil menumpahkan buliran air matanya.

"Kau sedang tak mabuk kan?" Di dadanya Soeun menggeleng kasar, ia tak mabuk.

"Aku hanya memastikan jika malam dimana kau mabuk dan mencium Jungkook tidak terulang lagi padaku," Taehyung masih menepuk-nepuk punggung Soeun, untunglah lorong utama menuju ruangan Jungkook memang sangat jarang dilalu lalangi oleh pegawai lain, "itu mengerikan." Lanjutnya.

Kim Taehyung sungguh tak romantis!

Dasar payah.

"Apa ini?"

Taehyung tersentak begitupun Soeun yang sedari tadi berada di pelukannya. Soeun buru-buru melepaskan dirinya dan menjauh satu meter dari Taehyung, ia mengambil beberapa langkah mundur sekali lagi. Apa mereka terlalu memerani peran hingga membuat pendengaran mereka menuli?

Mr. Maniac!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang