16 | Regret

641 63 31
                                    

"BAGAIMANA INI?! KENAPA NASIBKU SIAL SEKALI SETELAH BERTEMU JEON JUNGKOOK BAJINGAN ITU?! KENAPA.... KENAPA YA TUHAN?!"

Mi Rae jengah, ia sama sekali tak mengerti kenapa sahabatnya itu pulang-pulang langsung berteriak tidak jelas.

Yah seperti tadi. Suaranya yang nyaring hampir saja menulikan pendengarannya. Persetan dengan itu, yang dia khawatirkan adalah bisa-bisa mereka berdua dituntut oleh tetangga mereka karena kebisingan yang bersumber dari sahabatnya itu di larut malam begini. Sialan Kim So Eun!

"Kau sedang tertawa?"

Mi Rae menggurau. Jelas-jelas wanita itu sedang menyesali sesuatu, dia hampir menangis jika dilihat-lihat. Wajah aib itu, Mi Rae gatal sekali ingin segera menangkupnya dan mencubitnya gemas atau sekedar menamparnya lucu terbesit kekesalan.

"AKU BAHKAN....TIDAK TAHU!" Suaranya memelan senduh, "harus melakukan apa sekarang."

"Kau ini berteriak terus, jelaskan padaku ada apa?!"

"Habis sudah riwayatku!" Soeun merutuk diri masih tak peduli dengan eksistensi sang pemilik rumah. Wajahnya berkerut sedih menatap lampu gantung tepat diatasnya. Sementara Mi Rae yang belum mengetahui situasi yang dialami wanita itu, hanya bisa terus-terusan menghelah nafas melihat kelakuan Soeun yang berhamburan seperti seorang yang kesetanan berakhir tertidur terlentang diatas lantai yang dingin.

Sebenarnya ada banyak peristiwa yang dia alami seharian ini yang ingin sekali Soeun ceritakan. Namun sekali lagi dia memilah-milah dan membiarkan sebagiannya tetap menjadi rahasianya saja. Membiarkannya menjadi privasinya seorang.

"Ada sofa, Soeun. Kenapa kau tidur di lantai?"

"Disini lebih nyaman."

Mi Rae berdecak, beranjak dari sofa lalu menarik kedua lengan Soeun secara paksa hingga membuat wanita itu terduduk dengan wajah cemberut. Ah ya jangan lupakan rambutnya yang sangat berantakkan tak tentu arah. Awalnya Mi Rae pikir Soeun sedang mabuk, tapi nyatanya tidak ada aroma menyengat dari alkohol ditubuhnya. Mi Rae menguncang tubuh Soeun, "Heh! Ada apa?!"

"Boleh aku meminjam uangmu, Mi Rae?"

"Oh?" Mi Rae mengerjab beberapa kali, "Untuk apa? Kau habis melakukan apa?!" Siapa yang tidak kesal saat tiba-tiba seseorang datang untuk meminta sejumlah uang padamu? Perasaan Mi Rae mulai tak enak sekarang.

"Mi Rae!" Soeun mencengkram kedua bahu sahabatnya, tatapannya tajam penuh keseriusan.

"Soeun!" Sama halnya dengan Mi Rae. Mereka saling berhadapan dengan keadaan saling mencengkram masing-masing bahu lawan bicara dan duduk diatas lantai putih itu, lalu beberapa detik berikutnya, tangis yang dibuat-buat Soeun kembali pecah mengejutkan Mi Rae.

Soeun memeluknya erat, "Bantu aku! Bantu aku! Aku tidak tahu kemana aku akan meminta bantuan!"

"Lepaskan! Kau ini kenapa sih?"

"Ban—bantu sahabatmu ini!"

"Soeun?!"

"Aku membuat taruhan bodoh!"

"Hah?"

"Aku bertaruh dengan bos ku, Mi Rae!"

Mi Rae memaksa untuk mendorong tubuh Soeun agar menjauh sedikit dengannya. Alisnya mengkerut bingung.

"Taruhan apa? Dimana letak kesalahannya?"

"Aku bertaruh ingin mengembalikan mainan bodohnya yang tak sengaja ku rusak seharga 2,2 miliar!"

Mi Rae terbelalak, "Astaga Soeun!" Spontan ia langsung menekukkan jemarinya dan melayangkannya dikepala Soeun membuat wanita itu memekik singkat seraya menyentuh bekas tepukan tulang jemari sang sahabat, "Kau ini kenapa selalu saja mencari masalah dengannya eoh?!"

Mr. Maniac!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang