13 | Date(?)

436 59 29
                                    

Maafkan otak kecil saya yang taunya cuma bisa memperlambat keadaan. Udah part 13 loh😔 part ini g direvisi ya maaf kalo ada typo😔

.

.

.

Soeun buru-buru berpecah dari Jungkook setelah mereka menginjakan kaki di lobby. Sempat pula mendapat penolakan kecil saat meminta izin kepada pemuda itu sebelum ia benar-benar meninggalkan Jungkook dan memilih untuk berlari kecil kearah lorong sempit menuju kamar mandi yang berada di lantai dasar itu.

Setidaknya Soeun harus mensyukuri hal itu. Terbekatilah Jeon Jungkook yang sedang sibuk menelefon saat Soeun juga sibuk meminta waktu sebentar. Entah sadar atau tidak, Jungkook dengan mudahnya mengizinkannya untuk pergi kala percobaan keduanya.

Soeun banyak dapat masalah. Karena ulah Jungkook yang memaksanya memakan makanan pedas khas Peru di restauran tadi, Soeun jadi sakit perut sekarang. Ah benar, untuk hal itu Soeun kembali membenarkan ucapan yang beberapa sata lalu tergantung di dalam kepalanya 'Setelah terbekatinya Jeon Jungkook, makah terkutullah dia perihal penganiyayaan ini.'

"Jebal...jebal...jebal!"

Masa bodoh dengan tatapan aneh karyawan lain, Soeun berlari kecil seraya menundukkan kepalanya menahan mulas. Dan dibelokan sana....

BRUGH!

"Akhh!"

Kedua tangan besar itu spontan melingkari tubuhnya.

"Hei, perhatikan langkahmu!"

Soeun menghelah nafas frustasi, kenapa disela-sela genting begini dia harus bertetapan dengan si sialan Taehyung?

"Kau ini sengaja menabrakku agar aku memelukmu, hah?"

"Shh," sialnya lagi, ia sama sekali tidak bisa mengontrol desahan karena lidahnya yang terasa keluh dan panas, "itu... nanti saja. Shh hahh! aku ada keperluan!"

"Biarkan aku melihat wajahmu!"

"Minggir!"

"Heh, astaga! Bibirmu?!"

SIALAN!

Soeun dengan segera menundukkan kepalanya bersamaan dengan sebelah lengannya ia naikkan guna menyembunyikan sebagian wajahnya. Soeun mengatup kedua matanya rapat, bibirnya gemetar dan masih mengeluarkan hembusan-hembusan kecil dari mulutnya. Ini tidak benar, tidak bisakah Taehyung mengerti keadaannya sekarang? Mulutnya panas, perutnya sakit, dia harus bergegas membereskan masalah di dalam tubuhnya itu.

"Menyingkirlah, Taehyung!" Soeun berkali-kali menepis punggung tangan pemuda itu yang berusaha untuk menyingkirkan lengan Soeun yang menutupi bawah wajahnya.

Taehyung memeiringkan kepala, sementara tangannya sudah berhasil mencengkram lengan Soeun dan menyingkirkannya dari wajah Soeun. Keduanya terdiam dengan posisi masing-masing selama beberapa detik. Taehyung mengerjap sementara Soeun membelalak dan sedetik kemudian, Taehyung menghempas cengkramannya pada lengan Soeun dan tertawa nyaring.

Pemuda itu menekuk tubuh, masih tertawa sampai separah itu seraya menepuk-nepuk sebelah lututnya.

"Y-yahaha!!" Tawanya lagi, "Apa kau baru saja mengoprasi bibirmu? Sampai setebal itu? Semerah itu?"

Soeun yang sedari tadi hanya menarik dan menghembuskan nafas menahan geram hanya bisa menatap Taehyung tajam. Bibirnya yang memerah parah mengerucut tak membiarkan tawa Taehyung meredah.

"Astaga, perutku! Kau apakan bibirmu itu?!"

"Aishh!" Soeun melayangkan geraman seirama dengan hempasan tangannya yang memukul keras samping bahu Taehyung, "Tanyakan saja pada bos sialanmu itu, dasar brengsek!" Setelahnya Soeun berlalu dan berlari cepat memasuki bilik wanita di kamar mandi itu, tak lupa menubruk tubuh Taehyung yang dia anggap menghalangi jalannya.

Mr. Maniac!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang