Sinar matahari pagi mulai memaksa masuk ke dalam kamarku melewati celah-celah ventilasi dan menerobos masuk melalui kaca jendela yang kutahu bahwa ibuku lah yang sengaja membuka tirai berwarna biru langitku itu.
"Bangun!!! Anak gadis kok jam segini belum bangun...!!"
Lihat. Itu suara ibuku, yang biasa aku panggil dengan sebutan,
"Sebentar ma... lima menit lagi."
Mama.
"Kamu gak mau sekolah?!! Itu Kia udah nunggu loh dibawah."
Aku membuka mataku dan berpikir sejenak.
Sekolah? Bukannya masih libur??
Dan.... siapa Kia?
Mama menarik selimut yang membungkus tubuhku begitu saja, membuat aku terperanjat kaget.
"Mam!!"
"Bangun atau mama siram kamu?!"
Dengan malas, aku mengambil posisi duduk bersila diatas kasur, "iya iya... ini udah bangun. Sana mama keluar, aku mau mandi dulu."
Dengan tatapan malasnya sembari menggelengkan kepala, ibuku akhirnya melangkah menuju pintu kamar.
"Eh ma, Kia itu siapa?" Tanyaku sebelum ibu benar-benar keluar dari kamarku.
Ibu membalikkan tubuhnya dan memandangku aneh, "makanya bangun pagi biar ga cepet pikun!! Kia ya temen kamu lah. Cepet mandi!!"
Aku mengerucutkan bibirku, "iya iyaaaa...." lalu berdiri dan berjalan menuju kamar mandi yang ada di dalam kamarku itu, dan tak lama aku mendengar suara pintu tertutup. Ibu sudah keluar dari kamarku.
Tak butuh waktu lama, aku segera menyelesaikan mandiku, memakai seragam sekolah, mengambil tas, dan langsung menuju ke bawah karena kamarku ada di lantai dua.
Saat aku datang ke ruang makan, disana aku tahu ada kedua orangtuaku, dan... seorang laki-laki lagi yang aku tak tahu. Dia memakai seragam sekolah yang sama denganku, aku hanya bisa melihat punggungnya dari sini.
"Ma, pa,.." ucapku sembari berjalan kesana. Dan saat itu barulah lelaki itu memutar badannya, aku dapat melihat wajahnya.
"Buset!! Ini manusia kok ganteng banget😭"
"Lama banget tuan putri make up nya. Pangeran udah nunggu lama nih." Ucap lelaki itu sembari mulutnya masih sibuk mengunyah roti.
Aku membulatkan mataku. Apa katanya?
"Udah ayok berangkat. Nih." Lelaki itu memberikanku satu roti tawar yang sudah dioles selai kacang padaku, lalu menarik pergelangan tanganku begitu saja.
"Om, tante, kita berangkat dulu ya.""Iyaaa~~ ati-ati anak gadis tante jangan sampe lecet ya~"
"Siap tan!"
Aku masih belum mengerti keadaan ini, dan saat kita sudah keluar, barulah lelaki itu melepaskan genggamannya padaku.
"Anu...."
"Diem. Udah makan aja rotinya. Hari ini gue bawa mobil kak Yonghoon kok."
"Engga, anu... itu..."
"Anu anu terus... anu nya siapa sih?? Udah, masuk! Bentar lagi kita telat nih gara-gara lo!" Ucap lelaki itu sembari membuka pintu mobilnya, menyuruhku masuk.
Aku hanya bisa menghembuskan nafas sembari menuruti perkataannya dan mulai menggigit roti panggang beroleskan selai kacang itu dengan geram.
-🌠
![](https://img.wattpad.com/cover/242986667-288-k735952.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
In [Another] World || ONEWE 🌠 (✔)
FanficKatanya, setiap pilihan di dunia ini bisa membuka gerbang dunia baru di alam semesta. Awalnya aku tak mau percaya, sampai akhirnya aku berada di dunia lain itu. Katanya, pantai adalah batas antara dua alam. Kehidupan dan kematian. Dan senja adalah...