Seminggu berlalu, dan selama ini hariku dipenuhi dengan puluhan soal yang membuat pening tapi aku puas dengan itu. Itu artinya usahaku belajar mati-matian selama ini membuahkan hasil, dapat dirasakan saat aku dengan santainya dan dapat dengan mudah mengingat materi yang aku pelajari selama mengerjakan soal-soal ujiannya.
Dan hari ini adalah hari yang ku tunggu-tunggu, yaitu liburan ke Jeju. Pas sekali liburan sekolah selalu bersamaan dengan musim panas, dan cuacanya sangat cocok untuk bepergian. Aku sudah bersiap dengan membawa sebuah koper kecil, karena memang rencananya kita akan disana selama lima hari, itu bukan apa-apa mengingat jika liburan sekolah disini bisa tiga minggu bahkan hampir sebulan.
Saat awal aku meminta izin ke ayah dan ibuku untuk berlibur bersama mereka berempat, keduanya terlihat ragu. Mungkin mengingat tujuan liburannya yang lumayan jauh dan juga aku adalah perempuan satu-satunya diantara mereka, orang tua memang wajar kan jika mengkhawatirkan hal buruk pada anaknya, apalagi anak perempuan satu-satunya sepertiku ini. Tapi akh meyakinkan keduanya dan berkata bahwa kak Yonghoon yang sudah menyiapkan semuanya dengan rinci, dari mulai mansion sementara saat kita tinggal disana nanti, dan akomodasi serta perlengkapan lainnya yang sudah lengkap. Dengan alasan itu, kedua orang tuaku mengizinkanku pergi, karena menurut mereka kak Yonghoon bisa dipercaya karena dia sudah dewasa. Andaikan jika aku hanya pergi beraama dengan Kia dan si kembar, tentu saja jelas tidak boleh, mereka bertiga hanya tahu tentang bermain-main saja.
Sekarang si kembar, ㅡDongmyeong Dongjuㅡ, sudah ada di ruang tengah rumahku, bersama denganku juga yang sedang menunggu Kia dan kak Yonghoon. Jadi rencananya kita ke Jeju akan menaiki pesawat kecil kesana, tiketnya sudah dipesankan oleh kak Yonghoon, dan sesampainya disana kita akan menyewa mobil untuk transportasi selama lima hari itu.
Tak berselang lama, mereka berdua sudah sampai. Hari ini barulah aku mendapati kak Yonghoon yang biasa, bergaya casual dengan celana jeans hitam dan atasan berupa kemeja ringan berwarna creme berlengan pendek, dan jangan lupakan kacamata yang bertengger di wajah tampannya itu. Rasanya sangat berbeda dan lebih santai dibandingkan saat dia berpenampilan formal dengan setelan jas seperti kemarin-kemarin.
Setelah kita semua berpamitan dengan ibu dan ayahku, kita langsung menaiki taksi. Di depan rumahku sudah ada dua taksi yang akan mengantar kita berlima ke bandara, di taksi satu ada aku dan kak Yonghoon, sedangkan taksi dua ada si kembar dan Kia yang duduk disamping supir taksinya. Jangan tanyakan kenapa mereka selalu bersama, katanya mereka ingin bermain game bersama selama perjalanan. Tak banyak yang kita bicarakan selama perjalanan menuju bandara, sampai akhirnya aku membuka mulut.
"Kak, katanya kampusnya kak Hyun juga bakal ada acara MT ke Jeju, dan kayanya udah berangkat deh, kosan tante Hwasa sepi. Kira-kira ntar kita ketemu kak Hyun ga ya?"
"Iyakah? Kaka gatau tuh."
"Lah dulu pas kaka kuliah MTnya kemana?"
"Aduh, dulu mah aku gaada acara-acara gituan. Pernah sekali dulu pas SMA kelas dua."
Aku hanya angguk-angguk saja dan membentuk huruf 'o' dengan mulutku.
"Eh tapi beneran Kanghyun kesana?" Tanya kak Yonghoon.
Aku menggangguk lagi, "kata kak Hyun gitu."
"Okedeh." Jawab kak Yonghoon singkat.
"Kenapa kak?"
"Hah? Kenapa emang?"
"Engga,, tapi nada bicara kaka kaya ada lanjutannya gitu."
Kak Yonghoon tersenyum manis, "emang ada kok."
"Apa?"
"Ntar aja."
Aku sedikit memanyunkan bibirku kesal. Dasar, membuatku penasaran saja.
KAMU SEDANG MEMBACA
In [Another] World || ONEWE 🌠 (✔)
Fiksi PenggemarKatanya, setiap pilihan di dunia ini bisa membuka gerbang dunia baru di alam semesta. Awalnya aku tak mau percaya, sampai akhirnya aku berada di dunia lain itu. Katanya, pantai adalah batas antara dua alam. Kehidupan dan kematian. Dan senja adalah...