Junhoe yang sedang fokus menyetir pun menoleh ke arah Yoojung hanya beberapa detik karena ia harus melihat ke jalanan yang padat di sore hari ini.
"Oh iya? Ngomong apa aja?" Junhoe keliahatan tidak antusias atau kecewa karena Yoojung lebih mempercayai Hanbin daripada dirinya?
"Kesalah pahaman antara lo dengan dia masalah taruhan soal gue dulu. Ya dia ngejelasin kalo lo udah menyerah terus tiba-tiba dia denger kita pacaran, dia ngira taruhan kalian masih lanjut sampe pada gue denger kalian debat soal taruhan itu."
Junhoe terdiam, Yoojung mengahlikan pandangannya dari Junhoe ke jendela. Ia hanya menjelaskan apa yang ditanyakan oleh Junhoe, kalo cowok itu tidak merespon ia tidak akan mengungkitnya lagi.
Yoojung menoleh kembali ke arah Junhoe saat merasakan salah satu tangannya diangkat oleh tangan seseorang.
Jari-jari Junhoe menelusup memenuhi sela-sela jari Yoojung. Cowok itu mengecup punggung tangan Yoojung.
"Maafin atas sikap gue kemaren, " Junhoe menatap Yoojung sekilas dengan pandangan menyesal.
Yoojung mengambil tangannya dari genggaman Junhoe. Cewek itu mengangguk, "Udah gue maafin."
Junhoe menghentikan mobilnya saat lampu lalu lintas berwarna merah. Ia menoleh ke arah Yoojung yang sedang memandang lurus-lurus ke depan.
"Gimana perasaan lo sekarang?" Tanya Junhoe.
Yoojung menoleh ke arah Junhoe menatap sepasang mata itu.
"Ga ada yang berubah, gue udah pernah bilang kalo gue udah melepas. Udah ga ada lagi perasaan yang tersisa jadi setelah denger penjelasan dari Hanbin, gue ga merasakan apapun... ya cukup tau aja gitu."