Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Sebuah suara perdebatan segerombolan orang menginterupsi candaan Chanu, Chani, Saeron dan Yoojung.
"...Gue udah bilang kantin di sini tuh udah paling pas."
"Ga ada cewek-cewek yang jajanin kita kalo Junhoe ke sini kampret."
"Miskin lu."
"Kalo ada yang gratis kenapa nyari yang bayar? Rumit amat idup lo."
"Cewek lo ga diajak ke sini Jun?"
"Udah gue putusin."
"Fuck! Solbin baik-baik aja lo putusin?"
"Mana gue peduli sih."
"Lo ya bener-bener player."
"As they say."
Empat lelaki yang lain itu tertawa menanggapi ucapan santai Junhoe. Mereka berempat pun memilih duduk di pojokan kantin.
Kantin di sini memang selalu sepi karena letaknya yang berada di belakang gedung sekolah. Tidak seperti kantin utama, kantin di sini hanya menyediakan makanan instan seadanya. Namun yang membuat berbeda di sini lebih banyak snack yang cocok digunakan untuk mengobrol santai.
Sementara itu, Yoojung yang mengetahui kedatangan Junhoe lebih dulu bergerak tak nyaman. Ia ingin cepat-cepat pergi dari tempat ini.
"Mau pergi aja?" Saeron menawarkan.
"Gue belum abis, " komentar Chani yang masih memakan seperempat mie goreng nya.
"Sini gue bantuin."
"Ogah! Saeron, jauh-jauh dari mie gue!!"
Chani mendorong dahi Saeron menggunakan jarinya karena Saeron telah lebih dulu mengambil garpu milik Chani.
Yoojung tertawa keras melihat perkelahian sengit antara Chani dan Saeron.
"Beli sendiri sono."
Saeron yang akhirnya mengalah. Ia menyebikkan bibirnya, "Gue lagi diet."
"Emang kalo lo makan mie gue tetep aja namanya diet?"