Part 10

249 32 22
                                        

Yoojung tampak berpikir sejenak lalu memandang Junhoe, "Oke deh."

Mereka berdua pun duduk di teras gedung dimana terdapat tepat duduk di sana.

"Emang sampe jam segini ya kalo bawa kunci gedung?" Tanya Junhoe. Pasalnya ia tidak pernah menjadi giliran membawa kunci karena biasanya yang membawa kunci hanya orang-orang yang telah lama bergabung.

"Biasanya engga sih, palingan sampe jam 7. Hari ini karena acaranya molor sampe dua jam makanya pulang gue juga molor, " Yoojung tertawa kecil.

"Lain kali kalo molor lagi pacar lo suruh jemput lebih awal. Malam-malam gini bahaya, "

"Gue dijemput supir gue, bukan pacar."

"Oh, kirain pacar lo."

"Gue ga punya pacar,"

Junhoe mengangkat alisnya tampak setengah terkejut.

Yoojung terkekeh mengangguk.

"Ngomong-ngomong kok lo tau nama gue?"

"Lo, Yoojung kan?"

Yoojung mengangguk.

"Gue pernah liat lo pidato pas upacara, "

"Kita satu sekolah?"

Tatapan Junhoe tampak serius seperti ada yang salah. Cowok itu mengangguk seperti robot.

"Lo ga kenal gue?"

Yoojung tertawa kecil, "Jujur gue pertama kali liat lo ya di organisasi ini."

Junhoe tertawa, "Ya lagian gue juga ga seterkenal itu." Ada perasaan kesal tiba-tiba mengetahui bahwa selama ini Yoojung tidak mengenalnya—selama satu bulan ia berada di dekatnya.

"Jangan heran ya, gue emang keterlaluan kalo soal hubungan sosialisasi."

Junhoe mengangguk, menyetujui ucapan cewek itu. Bisa-bisanya seorang Koo Junhoe, cowok yang paling didambakan oleh seluruh cewek di sekolah sama sekali tidak pernah berada dalam ingatan cewek ini.

Tes
Tes
Tes

Rintik hujan semakin merapat.

Yoojung beranjak dari duduknya seraya menutupi kepalanya dengan menggunakan tasnya.

"Hujan... gimana kalo lo nungguin sopir lo di rumah gue?" Junhoe ikut menutupi Yoojung dengan menggunakan tasnya.

Yoojung melihat sekeliling, tidak ada lagi tempat yang bisa ia gunakan untuk meneduh. Kalo ia membuka gedung, jejak sepatunya akan mengotori lantai yang sudah dibersihkan. Hujam juga sepertinya sedang tidak berniat untuk diajak berkompromi.

Cewek itu akhirnya mengangguk. Junhoe pun merangkul bahu Yoojung dengan menggunakan salah satu tangannya sementara tangan yang lain ia gunakan untuk memegangi tasnya yang ia gunakan untuk melindungi Yoojung dari hujan.

Setelah sampai di dekat motor Junhoe, cowok itu melepas jaketnya lalu ia pakaikan  pada Yoojung bersama dengan kupluknya.

Junhoe pun menyalakan motornya lalu Yoojung menaikinya dan melajulah motor yang ditumpangi oleh dua anak manusia yang berbeda gender itu.

Tak sampai 12 menit motor memasuki gerbang yang telah dibuka kan oleh seorang pekerja di rumah Junhoe.

Mereka berdua tak lagi terguyur oleh hujan setelah sampai di garasi.

Junhoe menggandeng Yoojung memasuki rumahnya yang terhubung dengan garasi.

"Mas Jun tumben udah pulang, mama mas Jun belum pulang lagi ada rapat."

MY EX✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang