Happy reading~🙆
~
"Brengsek!"
BUGH
"Berani beraninya kau menampakan wajah sialanmu dihadapanku keparat!".
BUGH
Beberapa pukulan keras mengenai rahang wajah serta pipi membuatnya tersungkur. Ia tersenyum remeh.
Darah yang keluar dari sudut bibirnya tidak terasa sakit sama sekali. Perlahan ia bangkit menatap lawannya yang terlihat sudah terpancing emosi.
"Tidak akan aku lepaskan dia". Ucapnya berani.
"KEPARAT!". Sang lawan sudah tidak bisa menahan emosinya menendang pada bagian perutnya.
Membuat ia kembali tersungkur kejalanan aspal yang dingin.
"Jangan pernah berani-beraninya kau menyentuh MILIKKU!".
Satu pukulan kembali ia dapat dibagian pipi membuat hidungnya kini juga mengeluarkan darah.
Ia tidak ada niat untuk melawan. Karena sedari awal tujuannya bukan untuk berurusan dengan lawannya saat ini. Tapi dia.
Si lawan pergi berlalu meninggalkannya yang masih terkulai mengenaskan dijalan. Sudut bibirnya kembali terangkat.
"Milikmu?"
"Kaka kemana saja sih aku khawatir". Ucap jeno yang sedari tadi tidak mau melepaskan pelukannya pada sang kaka tersayang.
Mark yang melihatnya diam dengan wajah yang mencoba tenang. Ia juga sama khawatirnya dengan jeno.
Namun ia tidak mau membuat si xiao tambah merasa bingung.
"Akukan hanya dari rumah kun-ge, jeno". Ucap si manis mengelus kepala adiknya.
Yangyang bingung dengan situasi sekarang. Ia kenal jeno. Walaupun anak itu memang sering manja pada xiaojun, tetapi kali ini anak itu terlihat sedikit berbeda. Entahlah.
KAMU SEDANG MEMBACA
Compli-que | Henxiao
Teen FictionGaris yang sudah ditentukan tuhan dan diwujudkan oleh semesta. Menerima enggan dan menolak pun tak sanggup. Lelucon takdir yang menarik ulur perasaan, Semesta dan segala isinya yang bermacam. Dejun tidak pernah terbayang bagaimana kedepannya ia berj...