Happy reading~🙆
Setelah cukup lama mengitari istana gyeongbokgung mereka berdua beralih menuju pusat jajanan kaki lima di seoul, myeongdong.
Hari yang awalnya cerah kian berubah menjadi gelap. Jam sudah menunjukan pukul enam sore. Tak terasa sudah hampir sekitar lima jam mereka habiskan bersama.
Dituntunnya tangan xiaojun lembut menuju parkiran mobil kesayangan hendery. Dapat dirasakan tangan yang berada digenggaman pemuda wong itu sangat dingin. Bagaimana tidak dalam cuaca seperti ini keduanya tidak menggunakan sarung tangan sama sekali.
Satu tangan si manis berada di dalam saku mantel dan satunya lagi digenggam erat si tampan. Ah melihatnya membuat xiaojun lagi lagi tersipu malu.😳
Ditambah tubuh keduanya yang saling berdempetan dan pipi xiaojun yang menempel pada lengan si jangkung membuat kehangatan menjalar pada seluruh tubuh si manis.
Hendery suka diposisi ini. Kehangatan yang xiaojun berikan padanya sangat membuat nyaman. Lengannya yang dijadikan sandaran dan tangannya yang menggenggam erat si mungil, rasanya ia ingin memperlambat waktu agar bisa lebih lama menikmati hangatnya si mungil.
Namun rasa hangat keduanya harus berhenti karena mereka sudah sampai diparkiran.
Hendery membuka terlebih dahulu pintu untuk si manis dan tidak lupa selalu memanyungi nya agar tidak terkena hujan salju. Barulah dia segera memasuki kursi kemudi setelah memastikan si manis aman pada kursi sebelahnya.
Saat memasuki mobil yang hendery lihat adalah xiaojun yang sedang menghangatkan diri dengan menggosok dan meniup niup kedua tanganya.
Hendery yang melihatnya tersenyum. Mengarahkan tangan kanan si manis kedalam mantel yang digunakannya, dan meraih tangan kirinya untuk digenggam dan dimasukan kedalam mantel milik hendery.
Xiaojun hanya mengerjap tidak tahu harus berbuat apa.
Seakan mengerti dengan raut wajah si manis hendery mengusak pucuk kepala xiaojun dengan tangan kirinya yang menganggur."Agar kita sama sama merasa hangat". Ucapnya diiringi senyuman.
Xiaojun gugup. Sangat gugup. Hingga tidak sadar pipinya kembali memunculkan rona merah dan menggigit bibir dalamnya tanpa sadar.
Hendery lantas menurunkan tangannya menuju pipi xiaojun. Mengusap lembut pipi kemerahan itu dan beralih menuju bibir si manis.
Sempat terpaku sendiri melihat xiaojun yang menggigit bibir merah cery nya membuat hendery sedikit tidak pokus. Lantas dia mengerjap dan mengusap bibir merah xiaojun. Berniat untuk memberi isyarat agar si manis berhenti untuk menggigit bibir dalamnya.
Seakan mengerti, xiaojun yang sedari hanya diam memandangi wajah tampan nan pucat hendery berhenti menggigit bibirnya.
Namun sialnya justru pemandangan yang hendery lihat adalah xiaojun yang bersemu malu dengan bibir yang sedikit terbuka dan mata yang mengerjap. Usapan pada bibir si manis tadi membuatnya sedikit terbuka.
KAMU SEDANG MEMBACA
Compli-que | Henxiao
ספרות נוערGaris yang sudah ditentukan tuhan dan diwujudkan oleh semesta. Menerima enggan dan menolak pun tak sanggup. Lelucon takdir yang menarik ulur perasaan, Semesta dan segala isinya yang bermacam. Dejun tidak pernah terbayang bagaimana kedepannya ia berj...