Happy reading~🙆
Semenjak keduanya turun kejalan untuk berburu makanan di myeongdong, hendery tidak pernah melepaskan genggaman tangannya dengan si manis.Langkah kedua nya berjalan beriringan mencari kiranya makanan mana yang menarik perhatian.
Hingga langkah xiaojun berhenti mendadak membuat hendery yang berjalan sedikit didepannya menoleh.
Dilihatnya wajah xiaojun tengah tertuju pada salah satu stan makanan disebrang yang cukup ramai oleh pembeli. Si manis langsung menolehkan kepalanya pada yang lebih tinggi. Memasang muka memelas seperti anak kucing.
"Dery, aku ingin itu". Tunjuk xiaojun pada stan yang dilihatnya tadi.
"Kau ingin cumi bakar?". Tanya hendery memastikan
"Hngg!" Xiaojun mengangguk semangat.
"Baiklah, ayo!".
Mendengar persetujuan hendery membuat xiaojun tersenyum senang karena berhasil mendapatkan makanan yang diinginkan.
Hendery mengeratkan genggaman tangannya dengan xiaojun ketika hendak menyebrang. Karena jalanan yang cukup licin oleh bulir salju membuat setiap orang harus lebih berhati hati.
Ia tidak ingin xiaojunnya terpeleset ataupun terjatuh.
"Banyak sekali yang membeli." Ucap xiaojun mencebik.
"Tak apa, kita tunggu sampai giliran kita ya." Balas hendery mengusak kepala xiaojun.
Selagi menunggu giliran mereka hendery terus memandangi manusia mungil disebelahnya, tersenyum kala matanya bergulir pada tangan keduanya yang tak terlepas sedari tadi.
Sedang yang dipandang tidak menyadari karena terlalu sibuk mengedarkan pandangan melihat sekeliling. Menentukan stan mana lagi yang akan ia datangi bersama hendery.
Hingga pandangannya beralih pada manusia yang tetap setia berada disebelahnya. Sedikit mendongak untuk melihat wajah tampan yang tengah menatapnya juga.
Seperti pernah lihat tapi dimana ya... -xiaojun
Melihat xiaojun sedikit mengerutkan kening, tangan hendery terulur untuk mengusap dahi si manis. Membuat xiaojun tersadar dan tersenyum menggemaskan.
Ia ingat tentang apa yang ingin ia katakan pada si jangkung. Dengan hendery yang masih menatapnya dengan senyuman tipis diwajah,
"Apakah disini ada matcha cake?". Xiaojun bertanya antusias seraya memiringkan kepala.
"Hm aku rasa sepertinya tidak". Balas hendery ikut memiringkan kepalanya kesamping menuruti xiaojun.
Mendengar jawaban hendery, xiaojun sedikit tertunduk sedih.
"Kau ingin matcha cake dejun?". Tanya hendery mengangkat dagu xiaojun agar tidak tertunduk dan menatap dirinya.
"Tapi disini kata dery tidak ada yang jual".
KAMU SEDANG MEMBACA
Compli-que | Henxiao
Ficção AdolescenteGaris yang sudah ditentukan tuhan dan diwujudkan oleh semesta. Menerima enggan dan menolak pun tak sanggup. Lelucon takdir yang menarik ulur perasaan, Semesta dan segala isinya yang bermacam. Dejun tidak pernah terbayang bagaimana kedepannya ia berj...