Happy reading~🤗
Sesuai dengan rencana sebelumnya, siang ini hendery sudah berada di pesisir pantai jungmun. Dengan pakaian renang dan papan selancar ditangannya.
Angin pantai berhembus kencang menerbangkan rambut rambut legam milik hendery dan membuat wajah tampannya sedikit mengernyit.Ombak besar yang bergulung sangat indah dipadukan dengan matahari yang terlihat sudah mencuat ke atas.
Bibir tipisnya tersenyum.
Sesekali ia harus merasakan kebahagiaan saat menapaki tanah Jeju. Dan keputusan untuk berselancar, sangat tidak buruk.
Terhitung sudah 5 tahun ia sering mengunjungi jeju diawal tahun, baru kali ini ia mencoba untuk berselancar.
Mencoba bertarung dengan ombak yang pernah merenggut kebahagiaannya, dulu.
Sebelum hendery mendayung sedikit ketengah pantai, ia memejamkan mata dan menghembuskan nafas. Perlahan ia buka kelopak matanya dan tersenyum semangat mendayung menuju tengah.
Ia memang tak pandai berselancar, hanya sekedar bisa dan tertarik.
Setelah sampai di tempat yang sekiranya pas untuk menunggu datangnya ombak, hendery perlahan bangkit berdiri diatas papan selancar.
Degup jantungnya mulai tak beraturan saat melihat kebelakang dan ombak yang lumayan tinggi mulai mendekat.
"Kau tampan, dan kau pasti bisa hendery." sambil mengepalkan tangannya hendery bersiap melakukan seluncur.
🏄🏻♂️🌊
Hendery berhasil berdiri, namun tak sampai 15 detik ia sudah tercebur lagi ke air.
Matanya terpejam, bibirnya mengatup, dan telinganya mendadak hening.
Lagi, sekelebat bayangan mengerikan muncul. Hendery terlalu takut untuk melawan. Hendery terlalu lemah. Saat ia lagi lagi datang membayangi.
Terlalu lama terjebak di dalam air, nafas hendery mulai habis. Membuatnya panik sendiri.
Hendery terlalu kalut, pikirannya melayang tak fokus, hingga genangan air yang tidak terlalu tinggi itu sudah mampu membuatnya kalap.
Tangan besar menariknya dengan paksa dan tergesa menuju bibir pantai. Hembusan nafas kasar dapat ia dengar diiringi dengan pekikan tertahan.
"Kau tak apa anak muda?." ucap seorang wanita cantik seraya memeriksa setiap sisi tubuhnya.
"Ada apa denganmu? apa kau merasakan sesak nafas atau perih pada bagian pernafasanmu?." seorang pria lain mulai menanyai hendery, orang yang menariknya tadi.
"aku-aku tidak apa apa, hanya kehilangan fokus, terima kasih telah membantu dan maaf merepotkan."
"Tak apa, lain kali berhati hatilah kau bisa saja kehilangan kesadaran dan hanyut tadi." pria yang menariknya tadi tersenyum dan sedikit mengusak kepalanya.
"Baiklah tuan, saya permisi dulu sekali lagi terima kasih banyak." ucap hendery seraya membungkuk hormat.
Sebelum hendery benar benar pergi jauh, ia dapat mendengar suara teriakan pria cantik tadi.
Membalikkan tubuh, ia melihat pria cantik itu melambai dengan senyum yang hangat dan tulus.
"Sampai bertemu kembali anak muda." ucapnya.
Sungguh kedua orang tua yang sangat baik.
halu aja kalo mereka belinya couple-an;)
KAMU SEDANG MEMBACA
Compli-que | Henxiao
Roman pour AdolescentsGaris yang sudah ditentukan tuhan dan diwujudkan oleh semesta. Menerima enggan dan menolak pun tak sanggup. Lelucon takdir yang menarik ulur perasaan, Semesta dan segala isinya yang bermacam. Dejun tidak pernah terbayang bagaimana kedepannya ia berj...