9. DAISUGA - BITTERSWEET

646 68 8
                                    

Daichi Sawamura X Koushi Sugawara

Fluff

ATTENTION!
SEMUA HASIL KARYA INI MURNI PEMIKIRAN BRAINSTORMING MILIK AUTHOR.
DILARANG KERAS MENJIPLAK ATAUPUN MENCURI KARYA SAYA!
Please keep support my fujoshi ass Ó╭╮Ò
Yang tidak tekan bintang di hujat Tsukishima ( ╹▽╹ )

---+---

Whale Corp

Perusahaan yang bergerang di bidang software dan game animation itu berdiri gagah di antara gedung gedung tinggi lainnya di Tokyo. Di satu ruangan ada seorang pria yang tengah menghela nafasnya yang ke entah berapa kali. Ia harus kembali memikirkan konsep lanjutan game yang baru saja ia canangkan, belum lagi masalah beberapa karyawan nya yang membuat masalah perihal bug di beberapa aplikasi mereka. Jika begini terus maka saham perusahaan nya bisa turun dan bagaimana ia akan membiayai malaikat kecilnya di rumah?

“Ugh, I need a coffee” Daichi keluar dari ruangan yang ia sebut pengap walau kemewahan ruangan itu tak bisa diragukan lagi

“Kiyoko-san, kau ada rekomendasi Cafe di sekitar gedung?” 

“Ada satu Cafe yang baru buka di sekitar sini Daichi-sama, Anda hanya perlu berjalan sekitar 100 meter ke arah kiri gedung ini. Kebetulan menu yang mereka tawarkan sangat enak” jawab Kiyoko sekretaris nya sambil tetap mengerjakan tugas nya

“Okay, Thanks Kiyoko-san!” Daichi bergegas keluar dari gedung kantornya dan berjalan ke arah Cafe yang disebut Kiyoko. Daichi berjalan dengan pikiran yang melayang, ia memikirkan menu makan malam hari ini, apakah ia perlu membawa malaikatnya pergi bermain di akhir pekan ini? Tak terasa ia berjalan lebih dari 300 meter dan Cafe yang di sebut oleh Kiyoko sudah dilewati nya. 

“Huh? Astaga, bagaimana bisa aku berjalan sejauh ini?” Ia menatap sekeliling dan mendapati ada sebuah Cafe dengan cat putih. Ia tak punya pilihan lain selain memasuki Cafe itu. Di buka nya pintu kaca cafe itu dan terdengar suara dentingan bel. Aroma biji kopi menguar di seluruh sudut ruangan. Aroma yang tidak pekat dan juga tidak samar, namun sanggup membuatnya merasa tenang.

“Selamat Datang di Horonigai Cafe Tuan, anda ingin pesan apa?” pelayan di Cafe itu menyapa Daichi dengan senyum ramah, terkesan manis. 

“Americano satu” 

“Atas nama siapa?” Daichi menatap pelayan yang merangkap sebagai barista di depannya dengan intens

“Daichi” di liriknya papan nama yang tersemat di dada kanan pria di hadapannya, ‘Sugawara Koushi’ Ia mulai berpikir bahwa nama pria itu sangat menggambarkan pemiliknya. Ia manis seperti gula. Astaga, apa yang tengah ia pikirkan ini? Ia sudah berumur 30 dan ini bukan masa yang tepat untuk memikirkan penampilan seorang pemuda.

Setelah ia membayar pesanan nya, ia duduk menunggu sampai namanya dipanggil. Dalam hati ia puas dengan insiden tersesat nya tadi, jika saja ia tidak berjalan sejauh 300 meter lebih, pasti ia tak dapat bertemu dengan pemuda manis itu. Ia berjanji esok ia akan kembali dan kembali menikmati kopi buatan barista manis itu.

Esok nya Daichi kembali datang dan ia mendapati Sugawara menyambut nya dengan senyum yang menawan. Americano, Bud, Espresso, Capuccino, Cafe latte, Mochaccino, dan Ristretto menemani kunjungan Daichi di Horonigai Cafe. Daichi menganggap Sugawara sebagai pelepas penat nya dari kesibukan perusahaan miliknya. Bagi Sugawara, Daichi adalah pelanggan yang sialnya memiliki wajah dan tubuh yang tak bisa dilupakan begitu saja. Terlebih Daichi tak pernah melewatkan sehari pun kecuali akhir pekan dalam mengunjungi Cafe miliknya.

Tanpa sadar kedua mulai dekat dan sering mengobrol sambil menikmati waktu yang cukup singkat. Daichi yang mencoba menghabiskan waktu selama mungkin di sana dan Sugawara yang berusaha menyelesaikan pesanan pelanggan lain agar mereka memiliki waktu untuk sekedar berbincang.

Haikyuu OneshootTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang