Kecewa #1

11 1 0
                                    

Keesokan harinya.


Jumat, 2 Oktober 2020, pukul 06.00 kami sedang sibuk merapihkan barang bawaan kami yang akan dibawa ke Bali. Yaa kami ambil keputusan untuk jalan-jalan ke Bali, entah dapat ilham dari mana tiba-tiba kami memilih Bali untuk dijadikan tempat berlibur.


Saat semua sudah ready, kami langsung berkumpul di depan komplek perumahan kami. Aku melihat Arsya membawa 1 tas koper, 1 tas slempang dan 1 tas totebag ukuran sedang, tidak ketinggalan dengan bantal lehernya. Begitu pula Rhea dan aku, hanya saja kami berdua tidak membawa bantal leher seperti Arsya.



"Sudah gak ada yang ketinggalan ?" Tanya aku kepada kedua temanku.


"Nggak sepertinya" jawab Rhea, sambil melihat ke barang bawaannya.


Arsya juga menjawab"Iya kayaknya gak ada sih".


"Oke deh, cuss kitaa berangkat" ucapku.


Arsya : "Cussss"


Rhea : "Cussss"



Sesampainya di bandara ternyata pesawat kami delay.



"Ihh sebel banget, kemarin pesawat gue delay, sekarang delay lagi, tuh pesawat gak ikhlas banget liat gue mau jalan-jalan" Rhea menggerutu kesal.


"Hahaha sabar kali, bersusah susah dulu, bersenang senang kemudian" Arsya meledek.


"Hahaha yaudah yuk kita ngopi dulu di kafe itu" ajakku sambil menunjuk ke arah kafe yang kumaksud.



Tidak lama kemudian pesawatnya tiba.



"Akhirnyaaa .." ucap Rhea sambil menunjukan ekspresi senangnya.


"Bali .. i'm coming, yuhuuu" teriak Arsya yang membuat aku dan Rhea sedikit terkejut serta malu karena banyak orang yang memperhatikan kami.



Sesampainya di Bali, kami langsung menuju hotel yang sudah kami pesan lewat online. Kami memilih hotel yang tidak jauh dari pantai, agar pagi dan sore hari kami dapat menikmati indahnya sunrise dan sunset.


Kami check in dan langsung meletakkan barang-barang kami sembarang untuk segera merebahkan badan sejenak. Lalu kami bersiap-siap kembali untuk berkeliling kota Bali.



Tempat pertama yang kami kunjungi setelah hotel adalah resto yang berada di pesisir pantai. Kami memesan beberapa menu seafood serta es kelapa.


Sembari menunggu, kami selfie bersama terlebih dahulu memperlihatkan keindahan pantai Bali ini. Tidak lupa kami juga mengunggah foto di instagram.


Tidak lama kemudian kakakku, Kak Daneen, ia berkomentar di postinganku.


@Daneeneunoia_ "wahh gak ngajak, fix kakak hrs nyusul"


@RenjanaEA_ "gausah deh, sengaja aku gabilang, biar kk gaikut masa malah mau nyusul :("


@Daneeneunoia_ "bodo, pulang kerja kakak lgsg otw kesana wkwk"



"Haduhh, nyesel posting-posting di instagram" gerutuku, sambil menepuk jidat.


"Kenapa lu Ren ?" Tanya Rhea.


"Kakak gue segala mau nyusul" Jawabku.


"Yaa bagus dong, kita kan bisa sering diteraktir makan selama di sini hehe" Ucap Arsya, sambil nyengir-nyengir tidak jelas.



Tak lama pesanan datang, kami langsung menyantapnya dengan lahap karena kami memang sudah sangat lapar.



"Alhamdulillah kenyang, mau kemana nih setelah ini ?" Kata Arsya.


"Pantai Uluwatu gimana ?" Tanya aku.


"Boleh nih, kalau liat di google si bagus ya tempatnya, jadi penasaran" Jawab Rhea.


"Yaudsss ngikut aja gue mah" Ucap Arsya.



Lokasi pantai Uluwatu ini cukup tersembunyi, namun keindahan alam didalamnya seperti surga yang tersembunyi. Pantai yang dikenal dengan nama lain Blue Point ini mewajibkan pengunjung untuk menuruni beberapa anak tangga yang sempit untuk bisa sampai ke Pantai Uluwatu. Meskipun begitu, pantai ini benar-benar tidak mengecewakan.


"Waaaahhh cantik bangett" Ucap Arsya dengan menunjukkan wajah sumringahnya.


"Yukk kesanaa" aku mengajak Arsya dan Rhea untuk bermain air di pinggir pantai Uluwatu tersebut.



Tidak sadar ternyata waktu berlalu begitu cepat dan kami memilih untuk kembali ke hotel. Setelah perjalanan dari Jakarta menuju Bali kami hanya beristirahat sebentar di hotel lalu pergi lagi, dan membuat kami begitu kelelahan saat ini.



Langit sudah mulai gelap, sebelum sampai ke hotel kita memutuskan untuk makan malam terlebih dulu di resto yang jaraknya lumayan jauh dari hotel. Setelah selesai makan, kami melanjutkan kembali perjalanan menuju hotel.



Sesampainya di hotel, kami langsung mandi satu persatu secara bergantian. Lalu kami merebahkan tubuh sambil berbincang-bincang merencanakan perjalanan esok hari.


Sedang asik berbincang, muncullah suara dengkuran yang ternyata Arsya telah pulas tertidur. Akhirnyapun aku dan Rhea memutuskan untuk tidur juga.



***


Dilamarmu?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang