Kecewa #4

6 0 0
                                    

"Itu bukannya cowok yang waktu itu lu samperin ya Ren ?" Tanya Rhea.
"Iya ya, itu yg di resto deket bandara kan ?" Arsya menambahkan.
"Hmmm" aku menyaut seadanya. Lalu aku memutuskan untuk pergi dari mereka, karena aku masih kesal dengan cara Kak Leo berbicara denganku kemarin di resto. Arsya dan Rhea pun mengejarku.

Tidak lama kemudian handphone ku bergetar, ternyata ada pesan masuk.
Kak Daneen : "Dek setelah dari sini mau kemana lagi ?"
Aku : "Pantai Pandawa"
Kak Daneen : "Okedeh, kita bareng lagi ya"
Aku : "Hah ? Sama Kak Leo juga ?"
Kak Daneen : "Iya lah, bukannya kamu senang ada dia ?"
Aku : "Gak"
Kak Daneen : "Katanya kamu suka sama dia ?"
Aku : "Udah ngga"
Kak Daneen : "Dasar labil"
Lalu akupun tidak membalasnya lagi.

Setelah puas di Bedugul, kita berniat untuk berangkat menuju tempat wisata berikutnya, tapi karena Kak Daneen minta bareng-bareng lagi, akhirnyapun kita menunggu dia terlebih dahulu. Tak lama, Kak Daneen, Kak Arga dan Kak Leo pun datang.
"Yukk" kata Kak Daneen.
Kamipun pergi bersama, selama di perjalanan semuanya saling bercakap-cakap dan ketawa ketiwi, hanya aku dan Kak Leo yang menanggapi mereka seadanya.

"Renjana kenapa ? Tumben diem aja, biasanya bawel" Kata Arsya sambil menaikan alisnya lalu tersenyum.
"Ngantuk" akupun mencari alasan yang sekiranya masuk akal.
"Ihh jangan tidur loh dek, dikit lagi juga sampai" Kata Kak Daneen.
"Biarin aja dia tidur, entar kita tinggal" tambah Kak Arga dengan ekspresi yang benar-benar tidak aku sukai.
"Bodo" balas aku dengan wajah cemberut.
Kemudian aku sekilas melihat Kak Leo menaikan sudut bibirnya sedikit alias senyum tipis.

"OMG, gantengnya ga kira-kira" moodku pun langsung membaik, dan rasa kesal karena hal kemarinpun sudah lenyap seketika. Kini hatiku deg-degan, entah kenapa padahal hanya melihatnya tersenyum tipis. Walaupun aku sendiri bingung, apa yang membuatnya tersenyum.

15 menit kemudian, akhirnya kamipun sampai di Pantai Pandawa. Kitapun berencana ingin menaiki Banana Boat. Maksimum jumlah penumpang yang dapat menaiki 1 perahu wahana banana boat adalah 6 orang dan 1 orang pemandu. Pas sekali, saat ini kami ada 6 orang. Kak Arga duduk di posisi paling depan, lalu kedua ada Kak Daneen karena Kak Daneen tidak ingin jauh-jauh dari Kak Arga, di posisi ketiga ada Kak Leo dan dibelakangnya ada aku, kemudian di belakangku ada Rhea dan Arsya.

Pemandu : "Sudah siap semua ?"
Kami : "Siappp"
Kami para wanita-wanitanya sangat histeris karena rasa takut yang makin menjadi-jadi saat perahunya mulai mengebut.

Setelah selesai bermain Banana Boat, kami langsung duduk-duduk dan bersantai di tepi pantai. Akupun duduk di samping Kak Leo dan ingin mencoba untuk mengajaknya bicara.
"Seru ya Kak ?" Basa basi ku, dengan senyum yang kaku.
"Ya" jawabnya dengan muka yang sangat datar. Setelah itu dia bangkit dari duduknya dan langsung pergi gitu saja, seakan-akan tidak mau berbicara atau berbasa basi denganku. Ternyata dia masih saja tidak menganggapku.

-Kecewa itu ketika kita menyukai seseorang yang notabenenya orang itu tidak pernah menganggap kita ada. Jangankan menganggap, melirikpun tidak.-

Dilamarmu?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang