Dilamarmu?

Kembali jatuh hati #3

Sesampainya di rumah, aku bergegas ke kamar mandi, setelah itu istirahat di kamarku. Sambil rebahan di kasur, aku memainkan handphoneku untuk membuka instagram. Biasanya tak lama bermain handphone, aku tertidur. Tapi kali ini, rasa kantuk tidak muncul-muncul.
Tiba-tiba ada pesan masuk di Whatsapp, langsung aku lihat foto profilnya, ternyata Kak Leo. Karena terlalu senang, akupun langsung duduk lalu membuka pesan yang dikirim Kak Leo yang berisi.
Kak Leo : "Save ya"

Tak sadar sudut bibirku terangkat, bingung ingin membalas apa, akhirnya hanya aku read saja. Tapi tidak lupa untuk menyimpan nomor teleponnya. Akupun segara meletakan handphone di meja kecil samping kasur, lalu kembali merebahkan tubuhku dan mencoba untuk tidur. Tak lama kemudian akhirnya aku tertidur.

Saat aku terbangun, jam sudah menunjukan pukul 18.45, akupun segera keluar kamar. Ternyata keluargaku sedang kumpul di ruang makan dan bersiap makan malam.

"Ren, sudah bangun kamu ?" Mamaku bertanya, lalu akupun menghampirinya.
"Sudah ma"
"Gimana liburannya ? Asik gak ?" Tanyanya lagi sambil memegang pundakku.
"Asik kok ma" ucapku sambil tersenyum.
"Asik lah mah, kan ada Leo" jawab Kak Daneen dengan nada mengejek padaku.
"Ishh apaan sih kak" kataku sambil merengut ke arah Kak Daneen. Mamapun langsung bertanya "Memang Leo itu siapa Ren ?"
Belum sempat aku menjawab, Kak Derana ikut-ikutan berbicara "Temannya KaK Arga ma"
"Ohh, ganteng gak ?" Mamapun bertanya dengan ekspresi menggoda.
"Apa sih ma ? jangan didengerin omongan Kak Daneen sama Kak Derana"

Kak Rais dan papaku yang sudah makan duluan hanya menjadi penonton percakapan kami bertiga, mereka tidak berkomentar apapun. Hanya saja tak lama kemudian papa menyuruh kami untuk makan terlebih dulu, kalau mau ngobrol nanti saja katanya. Akhirnya kamipun segera memakan makanan yang telah dihidangkan di atas meja.
Setelah selesai makan, kamipun berkumpul di ruang keluarga untuk saling bertukar cerita dan bersenda gurau. Kami dapat berkumpul seperti ini hanya di malam minggu dan malam senin saja, hari-hari lainnya papa dan mama sibuk bekerja. Tapi akupun bersyukur sesibuk-sibuknya papa dan mama, mereka tidak pernah melupakan kami. Mereka tak lupa mengingatkan kami untuk makan dan yang lainnya. Bahagia bisa berkumpul di tengah keluarga ini.

***