Leo Pov

7 0 0
                                    

Ketika saya di Australi, tiba-tiba saja handphone saya bunyi “kling”, saya lihat, ternyata ada pesan dari Arga. Isinya.
Arga : “Cewek gue ngajak ke Bali, mau ikut gak ?”
Sayapun langsung membalasnya.
Saya : “Gak, gue lagi di Australi”
Arga : “Buseh jauh banget, ngapain kesana ?”
Saya : “Urusan kerjaan”
Arga : “Balik kapan ?”
Saya : “Besok”
Arga : “Yaudah besok mampir dulu lah ke Bali, sebelum pulang”
Saya : “Males, capek”
Arga : “Ayolah, udah lama kita gak liburan bareng”
Saya : “Liat besok aja”
Arga : “Oke deh”

Esoknya, sayapun bersiap-siap untuk kembali ke Indonesia. Ketika di perjalanan menuju bandara saya memutuskan untuk ke Bali dahulu sebelum saya pulang ke Jakarta. Lalu mengabarkan Arga melalui telepon.
Saya : “Gue udah mau balik ke Indo”
Arga ; Oke Yo, gue tunggu di Bali ya”

Sesampainya di Bali, sayapun dapat pesan dari Arga dan dia memberi tahu kalau tempat wisata yang dia datangi selanjutnya adalah Bedugul. Saya tidak membalas pesannya, langsung saja saya menuju Bedugul. Ketika saya sampai di Bedugul, saya segera mengirim pesan ke Arga. Tidak lama kemudian diapun menelpon.
Arga : “Lo di mana ?”
Saya : “Nih gue di sini”
Arga : “Oh iya iya gue liat”
Argapun langsung melambaikan tangannya. Ternyata mereka tidak hanya berdua, melainkan ada adiknya Daneen dan sepertinya dengan teman-temannya.
“Tahu ramai seperti ini, mending tadi gue gak ikut” gumam saya dalam hati.

Wisata selanjutnya setelah Bedugul adalah Pantai Pandawa, selama perjalanan menuju Pantai Pandawa, mobil rasanya seperti pasar, ramai sekali. Hanya saja adiknya Daneen yang tidak terlalu banyak bicara, padahal dia sepertinya anak yang bawel. Pikirku “mungkin dia lagi gak enak badan”. Tidak lama kemudian temannya bertanya pada Adiknya Daneen, kenapa diam saja. Adiknya Daneen pun menjawab “ngantuk”. Wajah ditekuknya sangat menggemaskan, membuat saya tidak sadar tersenyum. Terlihat dia melirik sekilas, aku buru-buru menghilangkan senyum dari wajahku.
“Astaga, apa sih yang gue pikirin ?” ucapku dalam hati.
Tak lama kemudian kamipun sampai di Pantai Pandawa dan berencana menaiki Banana Boat. Setelah selesai bermain Banana Boat, kami duduk di pesisir pantai. Terlihat adiknya Daneen duduk di sebelah saya. Entah mengapa rasanya seperti ada yang beda, saya pun merasa deg-degan. Dan dia bertanya apakah tadi seru atau tidak, saya pun menjawab seadanya, lalu pergi begitu saja.
“Bodoh! Kenapa tadi harus pergi gitu saja ? Kalau dia tersinggung gimana ? Ahhkk!!” sesalku dalam hati.

Dilamarmu?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang