12. Diary Lya 2

27 14 2
                                    

Hari ini hari Minggu , gara kembali tidur setelah melaksanakan sholat subuh tadi.

" Gar , bangun" Heni mengguncang bahu gara agar terbangun dari tidurnya.

" Hari Minggu ma" gara masih setia memeluk gulingnya.

" Ayo bangun , sarapan dulu " Heni masih terus menerus membangunkan gara.

" Nanti aja ma " gara masih malas untuk bangun.

" Bangun atau mama siram " Heni yang kesal akhirnya mengancam gara.

" Iya .. iya " akhirnya gara bangun .

" Kamu habis nangis ?" Bu Heni melihat mata gara merah.

" Enggak ma , kemarin gara bergadang" gara berbohong karena tidak mungkin dia mengatakan menangis setelah membaca diary Lya , bisa - bisa di buang tuh buku.

" Tumben kamu bergadang?" Heni masih tidak percaya , karena gara tidak pernikahan bergadang yang di ketahui nya.

" Nemenin Rian curhat ma" akhirnya Heni percaya dengan alasan gara .

" Yaudah sana mandi dan segera turun Sarapan" Heni keluar dari kamar gara , sedangkan gara segera mandi .

Di ruang makan

" Pagi ma , Bi" gara menyapa mereka yang ada di ruang makan .

" Pagi sayang " Heni kembali pada sifat manisnya.

" Pagi den"  tak lama lagi akhirnya mereka sarapan. Mereka hanya sarapan bertiga maklum karena Herry dan melya sendiri sedang berada di luar negri.

" Nanti  Rian , Edo dan Ain  ke sini ?" Tanya Heni setelah selesai sarapan.

" Enggak ma , mereka sibuk " gara memakan pisang yang ada di hadapannya.

" Uhmmm , hubungan kamu sama Ain gimana?" Tanya Heni yang sudah mengenal Ain.

" Nggak gimana - gimana " gara menjawab dengan santai .

" Belum pacaran ?" Tanya Heni lagi.

" Enggak ma , gara masih belum ingin pacaran "

" Yaudah nanti langsung lamar aja " gara melotot mendengarkan omongan Heni.

" Apaan sih ma , gara masih mau sendiri" gara segera naik ke lantai atas , sebelum mamanya bertambah kumat , sedangkan Heni cekikikan di bawah. Gara menuju balkon , di sana dia berdiri menatap kota indahnya kota Bandung , gara menatap sinar matahari yang cerah sekilas .

" Sudah tujuh bulan Lya pergi ninggalin gue "

" Dan Ain sudah lima bulan hadir di kehidupan gue"

" Apa gue harus buka hati untuknya?" Memang selama ini gara dan Ain cukup dekat tapi gara masih ragu dengan perasaannya sendiri. Gara kembali masuk ke kamarnya , matanya melihat diary Lya di atas meja belajarnya.

" Apa gue baca diary Lya lagi ya ?" Gara masih berbicara pada dirinya sendiri. Gara menghampiri meja belajarnya dan duduk di kursinya , tanyanya meraih diary tersebut. Gara membukanya dan membacanya kembali meski dengan hati gelisah .

______________________________________

26 April 2020

Hari ini gue merasa lelah , tapi gue bahagia karena gue selalu bersama gara.

Gue kembali bersemangat hidup , karena gue masih mau melihat gara lebih lama .

Gue semangat Karena secara tidak sengaja , gara mengatakan jika dia sangat mencintai gue.

TENTANG ANGGARA (GARA)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang