Hari ini hari Minggu , gara kembali tidur setelah melaksanakan sholat subuh tadi.
" Gar , bangun" Heni mengguncang bahu gara agar terbangun dari tidurnya.
" Hari Minggu ma" gara masih setia memeluk gulingnya.
" Ayo bangun , sarapan dulu " Heni masih terus menerus membangunkan gara.
" Nanti aja ma " gara masih malas untuk bangun.
" Bangun atau mama siram " Heni yang kesal akhirnya mengancam gara.
" Iya .. iya " akhirnya gara bangun .
" Kamu habis nangis ?" Bu Heni melihat mata gara merah.
" Enggak ma , kemarin gara bergadang" gara berbohong karena tidak mungkin dia mengatakan menangis setelah membaca diary Lya , bisa - bisa di buang tuh buku.
" Tumben kamu bergadang?" Heni masih tidak percaya , karena gara tidak pernikahan bergadang yang di ketahui nya.
" Nemenin Rian curhat ma" akhirnya Heni percaya dengan alasan gara .
" Yaudah sana mandi dan segera turun Sarapan" Heni keluar dari kamar gara , sedangkan gara segera mandi .
Di ruang makan
" Pagi ma , Bi" gara menyapa mereka yang ada di ruang makan .
" Pagi sayang " Heni kembali pada sifat manisnya.
" Pagi den" tak lama lagi akhirnya mereka sarapan. Mereka hanya sarapan bertiga maklum karena Herry dan melya sendiri sedang berada di luar negri.
" Nanti Rian , Edo dan Ain ke sini ?" Tanya Heni setelah selesai sarapan.
" Enggak ma , mereka sibuk " gara memakan pisang yang ada di hadapannya.
" Uhmmm , hubungan kamu sama Ain gimana?" Tanya Heni yang sudah mengenal Ain.
" Nggak gimana - gimana " gara menjawab dengan santai .
" Belum pacaran ?" Tanya Heni lagi.
" Enggak ma , gara masih belum ingin pacaran "
" Yaudah nanti langsung lamar aja " gara melotot mendengarkan omongan Heni.
" Apaan sih ma , gara masih mau sendiri" gara segera naik ke lantai atas , sebelum mamanya bertambah kumat , sedangkan Heni cekikikan di bawah. Gara menuju balkon , di sana dia berdiri menatap kota indahnya kota Bandung , gara menatap sinar matahari yang cerah sekilas .
" Sudah tujuh bulan Lya pergi ninggalin gue "
" Dan Ain sudah lima bulan hadir di kehidupan gue"
" Apa gue harus buka hati untuknya?" Memang selama ini gara dan Ain cukup dekat tapi gara masih ragu dengan perasaannya sendiri. Gara kembali masuk ke kamarnya , matanya melihat diary Lya di atas meja belajarnya.
" Apa gue baca diary Lya lagi ya ?" Gara masih berbicara pada dirinya sendiri. Gara menghampiri meja belajarnya dan duduk di kursinya , tanyanya meraih diary tersebut. Gara membukanya dan membacanya kembali meski dengan hati gelisah .
______________________________________
26 April 2020
Hari ini gue merasa lelah , tapi gue bahagia karena gue selalu bersama gara.
Gue kembali bersemangat hidup , karena gue masih mau melihat gara lebih lama .
Gue semangat Karena secara tidak sengaja , gara mengatakan jika dia sangat mencintai gue.
KAMU SEDANG MEMBACA
TENTANG ANGGARA (GARA)
Romance"gara...?" Panggil Lya saat itu "gara... dengerin aku" panggilnya lagi dengan mengguncang bahuku "Apa Lya ...?" Tanyaku sambil menatapnya "Kau tau jika aku selalu berdoa kepada yang mahakuasa ?" katanya dengan menundukkan kepalanya. "Apa doa'mu...