Di rumah sakit Heni menangis karena gara belum siuman dari tadi , untungnya ada Bi Ijah yang menemaninya.
" Sabar non , mungkin den gara tadi depresi" Heni masih menangis sesenggukan.
" Ini semua gara - gara saya bi" bi Ijah memegang bahu Heni untuk memberi kekuatan.
" Nyonya nggak salah , semuanya sudah di atur oleh Allah" Heni mengusap air matanya.
" Iya Bi"
Sementara Herry sudah sampai di rumah sakit , dia langsung pulang ketika mendengar gara tiba - tiba pingsan , Herry menghampiri istirnya dan memeluknya.
" Kenapa Sebenarnya ma?" Tanya Herry. Heni menceritakan semuanya di mulai dari kedatangan Seli ke rumahnya dan memberikan diary milik Lya , dan terakhir dia menemukan gara berteriak hingga pingsan.
" Kasian gara pa" Heni masih menangis di pelukan Herry.
" Ini sudah takdir ma , kita doakan gara baik-baik saja " Herry menenangkan hati Heni.
❀❀❀
Sedangkan di tempat lain Rian , Edo dan Ain sedang berkumpul di rumah Ain . Rian dan Edo memang sengaja untuk menjemput Ain setelah mendapat kabar jika gara masuk rumah sakit. Mereka berbincang-bincang sebentar sebelum menjenguk gara di rumah sakit.
" Kenapa gara masuk rumah sakit sih?" Ain yang masih tidak tau kenapa gara masuk rumah sakit.
" Gue juga nggak tau " jawab Rian dan Edo berbarengan , pasalnya memang tidak tau.
" Kasian gara , semoga dia cuma sakit demam biasa " ucap Ain.
" Iya , semoga aja " Edo juga mendoakan gara baik-baik saja.
" Gue sempet terkejut tadi , Tante Heni nangis saat ngabarin gue " Rian menceritakan saat Heni memberi kabar jika gara masuk rumah sakit.
" Dia nggak bilang gara kenapa?" Tanya Edo .
" Nggak dia cuma bilang gara masuk rumah sakit gitu aja " jelas Rian .
" Yaudah ayo kesana " Ain segera bangkit dari duduknya untuk mengambil jaketnya. Sedangkan Rian dan Edo menunggunya di depan gerbang.
" Udah siap ?" Ain hanya mengangguk dan langsung naik ke boncengan Rian , Edo juga segera menaiki motornya , mereka berangkat menuju rumah sakit di mana tempat gara di rawat.
Beberapa menit kemudian mereka sampai di rumah sakit , mereka segera menuju ruang inap gara , di sana terdapat kedua orang tua gara yang sedang bersedih dan terdapat bi ija di samping Heni.
"Assalamualaikum" mereka mengucapkan salam .
" Waalaikumsalam" Herry , Heni dan bi ija menjawab salam mereka.
" Bagaimana keadaan gara tan?" Ain bertanya Dengan raut muka khawatir.
" Dia belum sadar nak " heni menghambur memeluk Ain.
" Apa yang terjadi sebenarnya?" Rian duduk di sebelah Herry.
" Iya om , kami penasaran apa sebenarnya yang terjadi terhadap gara " Edo ikutan bertanya.
" Tadi mamanya menemukan gara berteriak setelah itu gara pingsan " Herry menjelaskan , seperti apa yang di katakan Heni tadi.
" Tante tenang ya " Ain masih memeluk Heni , tanpa sadar air mata Ain menetes setelah mengetahui semuanya. " Betapa beratnya penderitaan gara" batin Ain .
" Kenapa gara membaca tuh diary sih " kesal Rian.
" Lo seperti nggak tau gara seperti apa aja " jawab Edo yang mengetahui sifat gara. Setelah beberapa saat dokter yang memeriksa gara keluar.
KAMU SEDANG MEMBACA
TENTANG ANGGARA (GARA)
Romantik"gara...?" Panggil Lya saat itu "gara... dengerin aku" panggilnya lagi dengan mengguncang bahuku "Apa Lya ...?" Tanyaku sambil menatapnya "Kau tau jika aku selalu berdoa kepada yang mahakuasa ?" katanya dengan menundukkan kepalanya. "Apa doa'mu...