13. Rumah sakit

28 13 0
                                    

Di rumah sakit Heni menangis karena gara belum siuman dari tadi , untungnya ada Bi Ijah yang menemaninya.

" Sabar non , mungkin den gara tadi depresi" Heni masih menangis sesenggukan.

" Ini semua gara - gara saya bi" bi Ijah memegang bahu Heni untuk memberi kekuatan.

" Nyonya nggak salah , semuanya sudah di atur oleh Allah" Heni mengusap air matanya.

" Iya Bi"

Sementara Herry sudah sampai di rumah sakit , dia langsung pulang ketika mendengar gara tiba - tiba pingsan , Herry menghampiri istirnya dan memeluknya.

" Kenapa Sebenarnya ma?" Tanya Herry. Heni menceritakan semuanya di mulai dari kedatangan Seli ke rumahnya dan memberikan diary milik Lya , dan terakhir dia menemukan gara berteriak hingga pingsan.

" Kasian gara pa" Heni masih menangis di pelukan Herry.

" Ini sudah takdir ma , kita doakan gara baik-baik saja " Herry menenangkan hati Heni.

                             ❀❀❀

Sedangkan di tempat lain  Rian , Edo dan Ain sedang berkumpul di rumah Ain . Rian dan Edo memang sengaja untuk menjemput Ain setelah mendapat kabar jika gara masuk rumah sakit. Mereka berbincang-bincang sebentar sebelum menjenguk gara di rumah sakit.

" Kenapa gara masuk rumah sakit sih?" Ain yang masih tidak tau kenapa gara masuk rumah sakit.

" Gue juga nggak tau " jawab Rian dan Edo berbarengan , pasalnya memang tidak tau.

" Kasian gara , semoga dia cuma sakit demam biasa " ucap Ain.

" Iya , semoga aja "  Edo juga mendoakan gara baik-baik saja.

" Gue sempet terkejut tadi , Tante Heni nangis saat ngabarin gue " Rian menceritakan saat Heni memberi kabar jika gara masuk rumah sakit.

" Dia nggak bilang gara kenapa?" Tanya Edo .

" Nggak dia cuma bilang gara masuk rumah sakit gitu aja " jelas Rian .

" Yaudah ayo kesana " Ain segera bangkit dari duduknya untuk mengambil jaketnya. Sedangkan Rian dan Edo menunggunya di depan gerbang.

" Udah siap ?" Ain hanya mengangguk dan langsung naik ke boncengan Rian , Edo juga segera menaiki motornya , mereka berangkat menuju rumah sakit di mana tempat gara di rawat.

Beberapa menit kemudian mereka sampai di rumah sakit , mereka segera menuju ruang inap gara , di sana terdapat kedua orang tua gara yang sedang bersedih dan terdapat bi ija di samping Heni.

"Assalamualaikum" mereka mengucapkan salam .

" Waalaikumsalam" Herry , Heni dan bi ija menjawab salam mereka.

" Bagaimana keadaan gara tan?" Ain bertanya Dengan raut muka khawatir.

" Dia belum sadar nak " heni menghambur memeluk Ain.

" Apa yang terjadi sebenarnya?" Rian duduk di sebelah Herry.

" Iya om , kami penasaran apa sebenarnya yang terjadi terhadap gara " Edo ikutan bertanya.

" Tadi mamanya menemukan gara berteriak setelah itu gara pingsan " Herry menjelaskan , seperti apa yang di katakan Heni tadi.

" Tante tenang ya " Ain masih memeluk Heni , tanpa sadar air mata Ain menetes setelah mengetahui semuanya. " Betapa beratnya penderitaan gara" batin Ain .

" Kenapa gara membaca tuh diary sih " kesal Rian.

" Lo seperti nggak tau gara seperti apa aja " jawab Edo yang mengetahui sifat gara. Setelah beberapa saat dokter yang memeriksa gara keluar.

TENTANG ANGGARA (GARA)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang