Pagi ini Gara dan Ain terlah sampai di bandara Internasional John F. Kennedy new York , 21 jam perjalanan terasa melelahkan , mereka menunggu jemputan dari supir pribadi Melya .
Gara memotret Ain yang sedang duduk , meski lelah Ain tetap terlihat cantik.
" Kalau mau motret ijin dulu mas" Ain Melihat ke arah gara yang sedang sibuk dengan kameranya.
" Kelamaan mbak , habis mukanya gemesin sih" goda gara.
" Di negeri orang masih gombal" gara hanya terkekeh kemudian duduk di samping Ain. " Supirnya kok lama ya?" Tanya Ain.
" Bentar lagi datang , aku udah hubungi melya".
" Di sini tempatnya indah ya" Ain melihat gedung - gedung yang berdiri kokoh.
" Iya , kamu suka ?"
" Suka banget , sudah lama aku pengen ke sini , tapi nggak di ijinin sama mama" kini tatapan Ain beralih kepada Gara.
" Tapi akhirnya sekarang kamu bisa ke sini , bareng aku lagi" Ain tersenyum.
" Terimakasih gar"
" Iya sama-sama sayang" wajah Ain memerah , tapi senyumnya tidak pernah pudar. Tak lama kemudian supir pribadi Melya datang menjemput Mereka berdua.
" Mari den , maaf telat " supir Itu membukakan pintu mobil .
" Iya tidak masalah pak" gara dan Ain segera masuk ke dalam mobil , sedangkan Ain agak terkejut karena sopir itu mengerti bahasa Indonesia , gara yang paham keterkejutan Ain langsung menjelaskan.
" Dia namanya pak Mardi , dia berasal dari Indonesia yang di bawa papa untuk menjaga Melya , jadi dia fasih berbahasa Indonesia" Ain mengangguk mendengar penjelasan gara.
" Pantas saja bapaknya bisa bahasa indo" balas Ain. " Bapak bisa bahasa Inggris dong ?" .
" Bisa dong neng " jawab pak Mardi sambil menjalankan mobil.
" Wah hebat bapaknya"
" Bisa aja neng " pak mardi tertawa , Ain kembali menikmati keindahan new York dari kaca mobil sedangkan gara berbincang-bincang ringan dengan pak Mardi.
Tidak lama kemudian mereka telah sampai di tempat Melya , kebetulan Melya tinggal di perumahan bukan di apartemen , Melya sudah menunggu gara di depan pintu dengan wajah ceria .
" Abang yuhu!!!!" Melya segera memeluk gara setelah gara turun dari mobil.
" Adek Abang udah gede aja" gara membalas pelukan Melya .
" Iya dong " mata Melya menangkap Ain , Melya langsung menatap Ain " kakak cantik ini pacarnya bang gara ?".
" Bukan , tapi dia calon istri Abang " Ain memukul lengan gara pelan.
" Iya kakak pacarnya gara " Ain mengalihkan perhatian kepada Melya .
" Calon kakak ipar , boleh peluk gak?" Riang Melya .
KAMU SEDANG MEMBACA
TENTANG ANGGARA (GARA)
Romance"gara...?" Panggil Lya saat itu "gara... dengerin aku" panggilnya lagi dengan mengguncang bahuku "Apa Lya ...?" Tanyaku sambil menatapnya "Kau tau jika aku selalu berdoa kepada yang mahakuasa ?" katanya dengan menundukkan kepalanya. "Apa doa'mu...