Vote nya jangan lupa
.
.
.Arya mengerjabkan matanya perlahan, cahaya temaram adalah yang pertama Arya lihat.
Joni tidak main-main dengan ucapan nya,dia benar-benar membawa Arya pulang,bukan pulang kerumah asli nya,tapi pulang ke mansion bak istana milik Joni.Arya tidak asing lagi dengan nuansa biru dan putih di kamar ini karena Arya pernah tinggal dikamar ini.
Perhatian Arya tertuju pada pintu yang terbuka lebar, menampilkan seorang pria tampan dengan pakaian santai."Bagaimana kabar mu?"
Arya memalingkan wajahnya, enggan sedikit pun menatap pria yang sekarang sudah duduk di atas ranjang tempat ia terbaring.
Arya menatap tajam kearah joni saat tangan besar itu hendak mengusap rambut nya, mengerti jika Arya tidak ingin disentuh oleh nya,dengan perlahan Joni menurunkan tangannya.
Senyum kecil dibibir Joni terlihat indah,namun jika diperhatikan senyum itu adalah senyuman paksa.
Bukan kah sangat sakit jika seseorang yang kau cintai menolak mu terang-terangan."Aku membawa kan mu makan malam,ayo habiskan."
"Aku mau pulang"
Joni menghentikan tangan nya yang sedang mengaduk bubur di mangkuk saat ia mendengar perkataan Arya, tangan nya yang sedang memegang sendok makan mengeras,Joni marah, sangat marah tentu saja.
"Ini rumah mu.kau ingin pulang kemana?"
"INI BUKAN RUMAH KU! SIAPA KAU YANG SEENAKNYA MENAHAN KU DISINI!"
Arya berteriak marah,jujur saja Arya sangat jengah dan jengkel diperlukan seperti ini.batin nya terasa sesak seperti terikat oleh tali tak kasat mata.
Perlahan air mata nya mengalir dari mata nya,jujur saja Arya sangat lelah,ia ingin bebas seperti dulu,bebas sebelum mengenal Joni."Hentikan ini hiks..aku lelah" lirih Arya meremas erat seprei, tangisan nya semakin banyak keluar.
'prangg'
Tubuh Arya menegang kaget,Joni dengan nafas memburu membanting nampan ditangan nya tadi,bubur berceceran di lantai.
"Kau pikir aku tidak lelah hah! Aku lelah Arya, sangat lelah! Aku lelah mengejar mu.kenapa kau tidak pernah membuka hati mu untuk ku!"
"Kalau lelah mengejar ku maka berhenti Jon, kumohon hentikan ini hiks.."
Mendengar ucapan Arya membuat Joni semakin naik pitam,ia menarik rambut Arya membuat empu nya memekik sakit.
"Aku tidak akan pernah berhenti.tidak sampai kapanpun! Kau hanya milik ku. Ingat itu!"
Joni menghempaskan kepala Arya begitu saja, tubuh Arya bergetar ketakutan,aura dominan begitu melekat pada diri Joni.
"Jangan harap kau bisa pergi dari sini"
'brak'
Suara pintu dibanting terdengar nyaring, tak beberapa lama kemudian suara pintu kembali terbuka,Joni kembali dengan makanan yang baru.
Arya menatap takut-takut saat Joni dengan cepat naik keatas ranjang,Arya reflek memundurkan tubuhnya namun terhalang ujung ranjang.
"Makan sekarang!"
Arya menggeleng kan kepalanya kuat membuat poni yang menutupi seluruh keningnya bergoyang ke kanan dan ke kiri.
Joni tak kehabisan akal,ia dengar paksa mencengkeram erat rahang Arya,lalu dengan paksa pula Joni memasukkan makanan di sendok kedalam mulut Arya.
Arya menggeleng kan kepalanya kuat-kuat."Ck,keras kepala!"
Joni menatap wajah Arya yang sudah berantakan karena bubur tercecer di beberapa wajahnya dan air mata yang semakin deras membasahi pipi Arya, sedikit pun Joni tidak merasa iba.
Joni memakan bubur dari sendok lalu dengan cepat ai menahan rahang Arya memaksa Arya memakan bubur dari dalam mulutnya.Arya semakin keras berontak, mendorong tubuh yang lebih besar dari nya, kepalanya berusaha menggeleng menolak perlakuan Joni.
"Uhuk uhuk"
Arya tersedak, Joni tersenyum puas saat Arya menelan makanan dari dalam mulutnya.
Dengan cepat Joni memberikan minum dan diminum rakus oleh Arya."Makan sekarang atau aku yang akan memakan mu"
Arya kembali menggeleng kuat, setelah itu Joni turun dari ranjang.
Joni menatap kekacauan akibat kemarahan nya tadi."Hiks.."
Arya semakin terisak,ia mengusap bibirnya menggunakan baju dilengan panjang nya,merasa jijik dengan yang dilakukan Joni kepada nya beberapa menit yang lalu.
Arya menatap pintu yang sudah kembali tertutup dengan Joni yang sudah keluar dari kamar.
Beberapa menit kemudian datang beberapa pelayan untuk membersihkan bubur yang berceceran di lantai."Tuan muda sebaiknya anda mandi, saya sudah menyiapkan air hangat dan pakaian anda"
Arya yang masih terisak kecil menatap perlahan wajah pelayanan yang tidak terlalu tua, pelayanan dengan senyum yang ramah.
"Biar saya membantu anda ke kamar mandi"
Dengan baik pula pelayanan itu menuntun Arya sampai dalam kamar mandi.🐨
4 Oktober 2020
KAMU SEDANG MEMBACA
My dad is a psychopath 2 [END]
Mystery / Thrillerketika senja datang disaat itulah aku merasa hidup ku akan berakhir.(Arya) . . . "Kau ingin mati heh!?" Gertak pria dewasa itu mengacungkan pisau ditangan...