chapter 36

4.1K 344 18
                                    

Vote nya jangan lupa
.
.
.

Dua tahun telah berlalu.
Tahun ini musim gugur,daun daun kuning dijalan berjatuhan, kicauan burung merdu turut nambah kesan musim gugur lebih indah.

Joni akhirnya bisa menghirup udara segar setelah persidangan panjang yang ia menangkan,ia terbukti tidak bersalah. Handphone nya yang hilang ternyata di curi Sam saat mereka berdiskusi tentang pembunuhan ini,tentu saja Joni menolak.
Saat tahu handpone nya hilang, sebagai orang kaya Joni tidak ambil pusing,ia malah membeli yang baru.
Untungnya tua bangka itu meninggal karena terlambat di tolong akibat racun yang sangat cepat menyebar ke seluruh tubuh dalam waktu lima menit.

Setelah membersihkan diri,Joni cepat-cepat langsung bergegas pergi ke rumah sakit,kata Alex Arya sudah siuman dari tidur panjangnya.
Joni akan berterima kasih kepada Alex karena sudah menjaga Arya selama ia tidak berasa disamping bocah itu.

Rasanya Joni sangat merindukan Arya, pikiran kotor mesum nya menari-nari di otak nya, seringai nya sampai terlihat menakutkan.
Sialan!
Membayangkan Arya dibawah nya saja sudah membuat Joni tegang.

"Sabar lah sebentar lagi" ucapannya menyemangati diri sendiri dengan suara serak.

'cklek'

"Kak Joni" suara terkejut tetapi girang itu menyapa Indra pendengaran Joni,suara yang sangat Joni rindukan.
Ia melihat Arya jauh lebih sehat, terlihat dari Arya yang sudah bisa duduk diatas ranjang nya sembari memakan apel.

"Karena kau sudah datang aku pulang saja" Alex beranjak dari duduknya bergegas keluar dari ruangan Arya.

"Terima kasih banyak karena sudah menjaga Arya selama aku tidak ada"

Alex tersenyum lebar.

"Tidak masalah. Maaf sudah menuduh mu yang bukan-bukan dan selamat atas kebebasan mu"

Joni menyambut uluran tangan Alex, setelah Alex benar-benar pergi dengan cepat Joni menghampiri Arya dan melumat bibir Arya tidak sabar.
Arya memukul dada Joni yang semakin lebar saja, sungguh ia butuh oksigen.

"Aku.. tidak bernafas!" Gertak Arya setelah cumbuan Joni terlepas.

Tanpa merasa bersalah pula Joni mengecup beberapa kali bibir Semerah ceri itu.

"Maaf. Aku terlalu merindukan mu"

Arya mengerucut kan bibir nya kesal, ia tidak perduli saat Joni memasang kan cincin kejari manisnya dan mengecup punggung tangannya. kembali ia melanjutkan acara makan apel nya yang tertunda.

"Kau tidak merindukan ku?"

Arya menatap lekat wajah Joni yang sangat dekat dengan wajahnya.

"Aku rindu" suara bisikan itu terdengar merdu di telinga Joni sampai ia tidak sadar bibir nya terangkat membentuk senyuman.
Dapat Joni lihat wajah Arya yang sudah merah seperti kepiting rebus,Joni menyeringai saat ia berpikir akan  menyenangkan  jika menjahili Arya.

"Aku juga merindukan mu apalagi suara desahan mu saat kau berada di..."

"Mesum!"

Joni tertawa terbahak berhasil menjahili Arya, bahkan Arya sangat imut saat sedang kesal sekalipun.

"Aku sedang sakit jangan coba-coba!"
Gertak Arya memperingati.

"Jadi kalau sudah sehat boleh? Lagian kita akan menikah tidak apa-apa jika melakukan nya. Aku iri melihat Asan dan kalen sudah menikah apalagi memiliki seorang anak. Tenang saja jika kau ingin anak kita bisa mengadopsi nya dari panti asuhan"

My dad is a psychopath 2 [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang