chapter 33

3.5K 313 12
                                    

Vote nya jangan lupa
.
.
.

Matahari masih belum keluar dari tempat persembunyiannya,gelap gulita masih menyelimuti bumi, termasuk kamar yang diisi dua insan yang redup akan cahaya.

Sang dominan memeluk pujaan hati nya dari belakang, wajah nya ia tenggelam kan di ceruk leher sang uke, mata nya terpejam akibat kantuk datang disaat yang tidak tepat,namun percayalah ia masih kuat terjaga.
Tidak ingin mengubah posisi nyaman nya sama sekali sejak sejam yang lalu.

Sedangkan pria tampan yang berstatus sebagai uke itu pasrah dengan posisi nya saat ini, apalagi ia merasa bersalah setelah melukai lengan joni. sejak kepulangan nya dari kantor polisi,ia di sambut dengan beberapa pertanyaan dari pria yang sedang memeluk nya dari belakang dan berakhir dengan posisi seperti ini.

Arya menoleh sedikit melihat wajah Joni yang sangat dekat dengan wajahnya, wajah damai yang sedang terpejam itu terlihat sangat damai.
Arya baru menyadari betapa tampannya Joni, apalagi dengan usia Joni yang sudah memasuki kepala tiga masih terlihat seperti dua puluh tahunan saja.

Jantung Arya rasanya ingin meledak,ia menggigit bibir bawahnya gugup. Kenapa Arya baru menyadari Joni begitu sangat tampan.

Pikiran Arya dipenuhi dengan berbagai macam pikiran, apakah perasaan ini mulai tumbuh?
Apakah Arya harus mulai membuka hati nya untuk Joni?
Lagi pula Asan sudah memiliki pria yang dicintainya dan perasaan Arya untuk Asan mulai memudar.

"Apa yang sedang kau pikirkan?"

Arya tersentak kaget saat ia mendengar suara Joni tiba-tiba,Arya pikir Joni sudah tidur.

Arya menarik tangan Joni agar semakin mengeratkan pelukannya,Joni menurut.
Jarak wajah kedua nya semakin dekat,Arya dapat merasakan deru nafas hangat di perpotongan leher nya.

"Bagaimana jika aku memikirkan tentang perasaan?"

Joni terkekeh mendengar pertanyaan Arya.

"Apa kau patah hati karena kekasih mu sebentar lagi akan menikah dengan orang lain?"
Arya tau Joni sedang membicarakan tentang Sarah, ia baru ingat sebelum pulang ia sudah memberi pelajaran pada pria bejat itu dan untungnya Sarah sudah mulai membaik setelah pria bejat itu bertanggung jawab.
Arya menatap wajah Joni dengan lekat yang masih terpejam.
Dengan keberanian yang entah datang dari mana Arya mengecup bibir Joni,sontak sang empu membuka mata sipit nya terkejut.

"Aku belok"

'dam'

Jantung Joni berdetak kencang, Joni butuh ambulan sekarang!
Joni tidak percaya setelah penantian panjang nya akhirnya ia mendapat pengakuan yang sudah lama ia harapkan.

"A-apa? Sejak kapan?"

"Aku belok. Aku tidak tahu sejak kapan, tapi Kau harus bertanggung jawab sudah membuat ku belok!"
Arya mengerucut kan bibir nya lucu, wajah nya sudah merah seperti tomat.

Joni terkekeh gemas,ia mengecup seluruh wajah Arya yang mudah ia jangkau.
Arya tersenyum senang, perasaan hangat ini sangat ia rindukan.

"Aku akan bertanggung jawab, menikahlah dengan ku"

Senyum Arya sedikit luntur, bisakah hubungan mereka sampai sejauh itu?
Hubungan darah lah yang membuat Arya memikirkan hubungan mereka dua kali.

"Kau sedang melamarku?" Sedikit nada candaan di akhir kalimat Arya membuat Joni mengerutkan keningnya.

"Kau tidak ingin menikah dengan ku?"

"Te-tentu saja mau. Tapi kita...Ah sudahlah sebaiknya kita tidur"

Saat Arya melepaskan pelukan Joni dan berbaring,Joni membuang nafas perlahan, mungkin ia jangan berharap lebih dulu.

Arya sesekali membuka matanya memastikan apakah Joni benar-benar sudah ke alam mimpi.
Arya melambaikan tangannya didepan wajah Joni, terlihat Joni masih damai dalam tidurnya.
Perlahan Arya turun dari ranjang, mengecup sekali lagi bibir itu dan bergegas pergi.

Didepan pintu ternyata Alex sudah menunggu nya.
"Maaf paman aku sedikit lama"
Arya menggaruk kepalanya yang tidak gatal.

"Menidurkan bayi besar dulu?"
Mendengar itu wajah Arya memerah.

"Ano di-dimana kepala polisi?"
Cepat-cepat Arya mengganti topik, untungnya Alex melupakan pertanyaan awal nya.

"Dia sedang menangani kasus dulu baru nanti menyusul kita, sebaiknya kita cepat"

Alex dan Arya pergi menaiki mobil Alex yang sudah terparkir dipinggir jalan, sepanjang perjalanan hanya ada keheningan,merasa tidak nyaman akhirnya Arya menanyakan sesuatu.

"Dari mana paman tau tempat tinggal ayah ku?"

"Niki.kepribadian kalen yang lain, kemarin aku mempergokkinya dijalan dan aku tau itu bukan kalen jadi aku membawanya kekantor polisi untuk di interogasi."

Setelah itu senyap kembali menyelimuti, perjalanan damai seperti ini benar-benar menyiksa Arya.

"Kita sampai"

🐨

14 November 2020

My dad is a psychopath 2 [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang