Aku mikir, ngetik, publish part di lapak ini
Bukan hanya untuk dibaca
Tapi juga minta votment!***
Lima detik lagi bel masuk berbunyi. Aqeela dan Rassya sampai di sekolah dua menit setelah bel berbunyi. Dan itu membuat keduanya terlambat secara bersamaan.
Pintu gerbang SMP Tunas Bangsa telah tertutup rapat. Aqeela sangat panik. Pasalnya ia adalah siswa baru di sekolah nya, namun ia malah terlambat.
"Ini semua gara-gara lo tau gak!" Ucap Aqeela sambil menunjuk muka Rassya dengan jari telunjuk nya.
"Kok gue? Enak aja ini semua tu gara-gara, lo!" Ucap Rassya geram.
Ia berpikir sejenak, sepertinya ia punya ide untuk bisa masuk kelas tanpa ketahuan oleh guru.
Tanpa banyak basa-basi lagi, Rassya langsung menggandeng tangan Aqeela dan membawanya ke suatu tempat.
Aqeela terkejut dan reflek berhenti dan melepaskan tangan Rassya dari tangannya. "Ish,lepasin gak! Lo tu mau bawa gue kemana?"
"Udah ikut aja jangan bawel!" Ucap Rassya dan menggandeng tangan Aqeela kembali.
"Iya, tapi mau kemana? Lo mau apa-apain gue ya!" Ucap Aqeela memberhentikan langkahnya lagi.
"Bawel banget sih lo! Lo mau masuk ke kelas apa enggak! Kalo mau ya ikut aja gausah bawel deh!" Jawab Rassya dan melanjutkan kembali perjalanannya.
Akhirnya mereka sampai di depan sebuah pintu kayu yang sudah tua dan usang. Rassya mencoba untuk membuka pintu tersebut dengan mendorongnya menggunakan bahunya. Sedikit demi sedikit pintu terbuka.
Aqeela dan Rassya masuk lewat pintu tua tersebut. Ternyata terdapat lorong yang tidak terlalu panjang. Mereka berdua berjalan sampai akhirnya menemukan jalan keluar. Pintu keluar tepat berada di depan gudang. Mereka pun langsung berjalan menuju kelasnya.
Saat sampai koridor tiba-tiba ada yang horor. Sepertinya dari tadi ada yang mengikuti gerakan mereka berdua. Rassya berhenti berjalan membuat Aqeela yang berada dibelakangnya juga ikut berhenti karena menabrak tas Rassya.
"Eh, Rassya! Kalo mau berhenti tu bilang dong! Jadi nabrak kan gue!" Bentak Aqeela karena Rassya berhenti mendadak.
"Bawel banget sih, lu! Eh, lu ngerasa tadi ada yang ngikutin kita gak?" Tanya Rassya pelan.
"Hah? Lu jangan nakut-nakutin gue dong!" Ucap Aqeela sambil bergidik merinding mendengarkan penuturan Rassya.
Saat Aqeela dan Rassya menoleh kebelakang, mereka tidak menemukan siapa-siapa.
"Ngaco deh, lu! Orang gak ada siapa-siapa juga! Jangan ngadi-ngadi deh!" Ujar Aqeela sambil menepuk bahu Rassya dan langsung melanjutkan perjalanannya dan diikuti oleh Rassya.
"Ekhem!"
Rassya dan Aqeela reflek berhenti kembali. Mereka menelan saliva nya susah. Mereka berpikir sekolah ini mungkin ada hantunya. Mereka berdua langsung menoleh kebelakang dan ternyata ada sesosok manusia yang berdiri dibelakang mereka.
"Eh, Pak Joko." Ucap Aqeela dan Rassya secara bersamaan sambil nyengir kuda melihat ada gurunya dibelakang mereka.
"Kalian kenapa terlambat?" Tanya Pak Joko menginterogasi Aqeela dan Rassya.
"Eh, em, anu.. Itu pak," Jawab Rassya gugup dan terbata-bata.
"Halah, sudah-sudah. Kebayakan alasan kalian! Sebagai hukumannya sekarang kalian ke lapangan hormat bendera sampai jam istirahat. Cepat!" Ujar Pak Joko tegas.
KAMU SEDANG MEMBACA
🌠SYAQEEL🌠
Jugendliteratur[ Slow Up ] Mari berkarya tanpa harus saling berbenturan. Mari berimajinasi tanpa harus saling menjatuhkan. Setiap cerita punya rezeki masing-masing. Silahkan lanjutkan karya mu tanpa harus mengusik karya saya. Benci dan cinta adalah dua kata yang s...