Ada yang nungguin kah??
***
Aqeela saat ini sedang duduk di tepi kasurnya sambil memandang luar kamarnya melalui jendela. Diluar cuaca sedang panas. Siapapun yang berada di bawah sinar matahari seperti terbakar karena sengatan cahayanya sungguh panas.
"Hmm panas-panas gini bikin chatime seger kali ya? Buat nemenin gue belajar. Bikin ah!" Gumamnya lalu beranjak dari kasurnya.
Tingg!
Aqeela keluar kamar sebelum notifikasi ponselnya berbunyi. Alhasil ia tidak mengetahui jika ada pesan masuk.
Aqeela berjalan santai menuju dapur. Sesampainya di dapur ia langsung membuka kulkas dan mencari bahan-bahan untuk membuat chatime. Aqeela mengeluarkan sebotol susu dan sekotak cincau dan diletakkan di meja dapur.
Selanjutnya ia hendak mengambil teh yang berada di lemari atas. Namun, ia tidak sampai. Berusaha mengambil lagi dengan berjinjit-jinjit tapi tidak sampai juga. Dan akhirnya Aqeela terjatuh.
"Aduhh!" Erang Aqeela kesakitan.
"Qeel, lo ngapain ngesot di lantai gitu?" Tanya Gibran yang baru saja keluar dari kamar mandi.
"Udah liat gue jatoh masih aja nanya!" Gerutu Aqeela.
"Lagian lo mau ngapain sih?" Ujarnya sambil membantu Aqeela berdiri.
"Mau ambil teh di atas situ tapi gak sampai."
"Pendek sih lu!" Ledek Gibran. Dengan cepat Gibran mengambilkan teh yang di maksud Aqeela.
"Nih, buat apaan sih? Mau ngeteh lo? Siang-siang gini?" Tanya Gibran bingung.
"Ish, bawel lo kayak cewek! Gue mau bikin chatime." Ujarnya menerima teh dari Gibran.
"Kenapa gak beli aja? Biasanya juga beli."
"Males diluar panas. Nanti kulit gue yang putih ini jadi item deh kayak lo jelek. Lagian kan dirumah ada bahannya ngapain harus beli kalo bisa bikin sendiri." Ucap Aqeela sambil memanaskan air untuk merebus teh.
"Emang lo bisa bikin?" Tanya Gibran ragu.
"Lo ngeremehin gue?" Balas Aqeela menatap Gibran tajam.
"Yaudah kalo yakin lo bisa, buatin gue sekalian!"
"Cih, modus lo! Mau minta aja segala ngeremehin. Ntar kalo suka tuman lo, bang!" Aqeela mendengus sebal lalu mulai meracik chatimenya. Dan Gibran hanya tersenyum melihat sepupu kecilnya itu yang menggemaskan.
🌠🌠🌠
"Ish, gak tau lagi bingung apa? Di chat malah gak di buka. Nyebelin banget kasih kepastian kek kalo buku gue ada di dia? Kalo gini caranya gue mau belajar pake apa coba?" Rassya masih aja meracau karena buku sejarahnya belum ketemu.
Sebenarnya ia sudah tau dimana bukunya, tapi untuk memastikan Rassya men-chat orang yang sudah ia pastikan membawa bukunya. Namun, tak kunjung juga dibalas.
*seperti perasaan mu yang tak kunjung ada kepastian kan? Iya kamu yang lagi baca, xixi. Canda ya:v
"Tau ah, mending gue belajar fisika dulu. Nungguin balasan chat dari dia kayak nunggu pesawat terbang ngasih gue duit!" Ujar Rassya pasrah dan akhirnya ia membenahkan kamarnya yang sudah seperti kapal pecah lalu membuka buku fisikanya.
🌠🌠🌠
"Nih, udah jadi. Cobain deh!" Ujar Aqeela menyodorkan segelas chatime ke Gibran.
KAMU SEDANG MEMBACA
🌠SYAQEEL🌠
Novela Juvenil[ Slow Up ] Mari berkarya tanpa harus saling berbenturan. Mari berimajinasi tanpa harus saling menjatuhkan. Setiap cerita punya rezeki masing-masing. Silahkan lanjutkan karya mu tanpa harus mengusik karya saya. Benci dan cinta adalah dua kata yang s...