Jangan sider ya:)
Aku mikir, ngetik, publish part di lapak ini
Bukan hanya untuk dibaca
Tapi juga minta votment!***
Pak Joko, Rey, dan teman-temannya sudah sampai di parkiran Rumah Sakit Kasih Bunda. Mereka langsung menuju resepsionis untuk menanyakan keberadaan Aqeela.
"Sus, maaf, mau nanya, pasien atas nama Aqeela yang baru saja masuk dari SMP Tunas Bangsa sekarang berada dimana ya?" Tanya Pak Joko pada suster yang berada di bagian resepsionis.
"Sebentar pak, saya cek dulu." Jawab susternya lalu mengotak-atik komputernya untuk mencari keberadaan Aqeela.
"Aqeela Aza Caramell saat ini berada di ruang IGD. Lewat sebelah sana, pak!" Sambung suster tadi sambil menunjuk arah kirinya.
"Terimakasih, suster!" Jawab Pak Joko lalu berjalan cepat menuju ruang IGD dengan diikuti Rey dan teman-temannya.
🌠🌠🌠
Rassya berdiri di depan pintu ruang IGD sambil menunggu dokter yang menangani Aqeela keluar. Sebelumnya ia telah mengabari maminya untuk memberitahu keluarga Aqeela.
Saat sedang melamun, tiba-tiba ada seorang gadis bertubuh tinggi setara dengan Rassya dengan rambut digerai dan memakai dress selutut menghampiri Rassya.
"Sya, lo ngapain disini?" Tanya gadis itu.
"Alesha?" Sontak Rassya kaget dan tersadar dari lamunannya saat gadis tadi berada di hadapannya.
"Ngapain lo disini?" Tanya Rassya pada Alesha.
"Kebiasaan lo dari dulu gak berubah ternyata. Kalo ditanya pasti nanya balik!" Kesal Alesha sambil tertawa. "Gue tadi nganterin nyokap gue check up. Lo?"
"Nungguin temen gue tadi kecelakaan." Jawab Rassya benar adanya.
"Siapa?" Alesha bertanya lagi.
Belum sempat Rassya menjawab pertanyaan Alesha, Pak Joko, Rey, dan teman-temannya sudah datang dan langsung menanyai keadaan Aqeela.
"Rassya, gimana keadaan Aqeela?" Tanya Pak Joko.
Saat Rassya hendak menjawab pertanyaan Pak Joko, Nitha, Lala, dan Naura datang dengan tergesa-gesa.
"Nak, gimana, Qeela?" Tanya Lala -- mama Aqeela.
Dan saat itu juga dokter keluar dari ruang IGD. Lala pun langsung menanyai keadaan Aqeela.
"Dengan keluarga pasien?" Tanya dokter Rian. Dokter yang menangani Aqeela saat ini sekaligus dokter yang menanganinya sewaktu di sekolahnya saat Aqeela pingsan.
"Saya mamanya, dok. Gimana keadaan anak saya?" Tanya Lala panik. Tak henti-hentinya Naura mengusap pelan bahu Lala untuk menenangkannya.
"Aqeela tidak ada yang perlu dikhawatirkan. Tidak ada luka yang serius. Cuma memar aja dibagian kaki dan sedikit bengkak karena tertimpa sepeda. Hari ini juga sudah boleh pulang, namun jangan dulu berjalan terlalu jauh ataupun mengendarai kendaraan karena kakinya belum cukup kuat." Jelas dokter Rian.
Semua yang ada disana menghela napas lega sambil mengucap syukur karena tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan pada diri Aqeela.
"Dok, saya boleh liat anak saya?" Ucap Lala.
"Silahkan, tapi hanya keluarga saja ya, jangan banyak-banyak. Kasian pasien yang lain nanti terganggu. Yasudah saya permisi, dulu." Ujar dokter Rian lalu melenggang pergi dari hadapan semuanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
🌠SYAQEEL🌠
Teen Fiction[ Slow Up ] Mari berkarya tanpa harus saling berbenturan. Mari berimajinasi tanpa harus saling menjatuhkan. Setiap cerita punya rezeki masing-masing. Silahkan lanjutkan karya mu tanpa harus mengusik karya saya. Benci dan cinta adalah dua kata yang s...