8 - Problem

725 108 13
                                    

Sebelum baca ceritanya, kalian baca recehan aku dulu yaa, wkwk.

Oke harap baca! *maksa nih, wk.

Ada beberapa alasan yang bikin aku badmood banget nih buat next cerita :

1. Writers block (penulis kehabisan ide).

2. Aku suka sedih kalo cerita aku banyak siders. Oke makasih untuk siders yang udah mau baca cerita aku... Kalian cukup banyak. Tapiii... Aku juga sedih kalo kalian tinggal baca aja') makasih juga buat yang udah vote🧡 apalagi yang selalu komen🧡🧡 I love you them banget dehh!

3. Aku sibuk sekolah, Oke ini adalah alasan klasik. But, i'm not lie guys. Aku bener-bener sibuk. Ujian-ujian sudah menanti dan aku belum persiapan apa-apa. Jadi harus bener-bener ekstra belajar'(

4. GAPUNYA KUOTA. FIX! Ini bener-bener fakir kuota atau akunya boros kuota😂. Ini adalah alasan yang paling menyedihkan:( aku rela vakum sosmed demi bisa ikut ujian guys:(( karena kan sekarang sistemnya online terus kan ya?

Oke segitu aja alasan yang aku curahkan ke kalian. Padahal masih banyak inii. Yaa pokoknya aku minta maaf banget kalo aku jarang next. Itu semua ada alasannya guys')

***

Sandrinna, Ratu, Rey, dan Kiesha terkejut melihat kedatangan seorang perempuan yang memanggil Aqeela. Karena hanya mereka berempat dan Rassya lah yang paling mengenal perempuan tersebut.

'Dia siapa ya? Sepertinya dia bukan siswa sini deh, soalnya dari seragamnya aja udah beda. Tapi, kok dia tau nama gue ya?' batin Aqeela.

'Kok dia bisa ada disini? Dan dia kenal Aqeela? Wah, masalah nih.' batin Sandrinna.

'Ngapain sih dia kesini. Mana Rassya juga lagi gak disini lagi.' batin Kiesha menatap sinis perempuan itu. Begitu pun dengan Rey dan Ratu.

Sedangkan Zahra, Saskia, Emiliano, Jefan, dan Gema hanya menatap bingung karena tidak tau perempuan itu siapa. Mereka lebih memilih duduk sambil menghabiskan minuman dan makanannya.

"Lo Aqeela kan?" Tanya perempuan yang manggil Aqeela tadi.

"I-iya. Ada apa ya?" Ucap Aqeela sedikit gugup. 

Kringggg

Bel sudah berbunyi. Menandakan ujian jam kedua akan segera dimulai.

"Masuk yuk, udah bel!" Ujar Sandrinna menggandeng tangan kanan Aqeela.

Sebelum Aqeela berjalan, perempuan tadi menyelipkan secarik kertas digenggaman tangan Aqeela. Perempuan itu hanya tersenyum, namun bukan senyuman tulus melainkan senyum sinis lalu berbalik dan berjalan keluar dari sekolah Aqeela.

Aqeela menerima kertas itu bingung. Karena bel masuk sudah berbunyi, tanpa pikir panjang ia langsung memasukkan kertas tersebut ke dalam saku roknya. Ia pun masuk ke ruangan ujian bersama Zahra.

Sesampainya di kelas belum ada pengawas yang masuk. Aqeela pun mendudukkan dirinya di bangkunya lalu menyiapkan alat tulis dan diletakkan di atas meja.

Aqeela teringat sesuatu. Tadi di kantin ia diberi kertas oleh perempuan yang tidak ia kenal. Ia pun merogoh sakunya Dan membuka secarik kertas itu secara perlahan. Terdapat sebaris kalimat di dalam kertas itu. Aqeela pun membacanya dalam hati.

Gue tunggu lo di taman dekat sekolah pas pulang nanti.

Alesha

🌠SYAQEEL🌠Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang