11 - Hilang

658 86 25
                                    

Bantu dukung cerita SYAQEEL dengan vote dan komen sebanyak-banyaknya!!

***

Aqeela mendengus sebal ketika mobil Gibran sampai di depan Aqeela tepat pukul 13.00. Itu artinya Aqeela sudah menunggunya selama 1 jam lebih. Sampai sekolah benar-benar sepi.

Sampai-sampai ada banyak guru yang menanyai dan menawari Aqeela tumpangan. Namun Aqeela menolaknya dengan alasan ingin menunggu Gibran menjemputnya.

Dan saat ini Aqeela dan Gibran sedang berada di salah satu mall. Aqeela marah pada Gibran dan meminta Gibran menraktir makan siang disini. Ia memesan satu buah burger, ayam spicy, dan segelas Caramel Macciato.

Aqeela juga masih minta di bungkusin steak dan Frappuccino Cream untuk makan nanti dirumah. Ini memang kebiasan Aqeela dari dulu ketika marah sama seseorang. Makannya banyak gak kira-kira.

*Apakah readers sekalian juga demikian begitu ketika marah akan makan banyak seperti Aqeela?

"Pelan-pelan, Qeel nanti kesedak!" Ujar Gibran yang melihat Aqeela makan begitu lahap.

"Uhuk! Ini semua juga gara-gara lo! Kemana aja sih? Sampe lumutan tuh gue nungguin!"

"Ya maaf, tadi kelupaan abis ngurus mayat." Jelas Gibran.

"Hah? Ma-mayat?" Kaget Aqeela hampir tersedak lagi. Dan ia pun langsung meminum minumannya.

"Beneran?" Tanya Aqeela meyakinkan.

"Ngapain gue bohong?"

"Gak takut?"

"Calon dokter gak boleh takut begituan kali." Jawab Gibran santai.

"Good job!" Ujar Aqeela sambil menunjukkan dua ibu jarinya kedepan muka Gibran.

🌠🌠🌠

Rassya kini sedang bersama papinya di salah satu restaurant berbintang. Sebelum Rassya keluar dari kelasnya tadi, papinya sudah setia menunggu di depan sekolahnya dan membawanya kesini.

Dan saat ini mereka sedang menikmati makan siang dengan Salmon Scrambler dan White Chocolate Mocha. Rassya sebenarnya tak ingin berlama-lama. Ia ingin segera mengetahui alasan papinya tetapi papinya malah menyuruhnya makan terlebih dahulu.

Setelah 15 menit, Rassya telah selesai menghabiskan makanannya. Tanpa basa basi lagi Rassya langsung menanyai papinya.

"Jadi, sebenarnya apa alasan papi ninggalin mami?" Tanya Rassya to the point.

"Sebentar Ca, papi habisin makanannya dulu."

Rassya mendengus kesal. Papinya ini selalu aja ada alasan untuk mengelak. Setelah Mr. Stevan meneguk minumannya, Rassya langsung bertanya kembali.

"Papi cepetan deh cerita. Aca gak punya banyak waktu lagi!" Ucap Rassya kesal.

"Iya-iya ini papi mau cerita." Mr. Stevan menghirup napas pelan lalu membuangnya dan bersiap untuk bercerita.

"Jadi, papi ninggalin mami kamu itu karena..."

Rassya menatap papinya jengah. Setiap kali ngomongin masalah ini pasti dijeda.

"Papi nikah lagi." Ujar Mr. Stevan pelan. Bahkan sangat pelan.

Rassya terpelonjak kaget dan seketika diam membeku. Menatap papinya yang duduk didepannya tajam.

"APA?!" Rassya reflek berdiri dan menggebrak meja membuat para pengunjung restoran menatapnya.

"Jadi papi ninggalin mami demi nikah sama perempuan lain? PAPI TEGA!!" Rassya marah, kesal, kecewa campur jadi satu. Dan saat itu juga Rassya pergi meninggalkan papinya sendirian disana.

🌠SYAQEEL🌠Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang