09

978 133 16
                                    

Sekarang Yuta, Ten, Winwin sedang berada di desa mereka tengah menjalankan tugas dari Jaehyun untuk membawa rakyat kerajaan Utara menuju tempat yang jauh dari pemukiman yang akan di ledakan.

Terlihat Ten yang sudah lelah, sedang memarahi Yuta yang selalu menggoda para gadis di desa membuat pekerjaan sedikit terhambat.

"Ck berhentilah bodoh! Saat di kerajaan saja kau sok dingin cih"

"Aku masih kakakmu Ten"

"Aku tidak punya kakak yang suka menggoda perempuan"

"Kau ingin ku-"

"Berhentilah kalian berdua, atau kita akan terlambat, kau tahu Jaehyun selalu tepat waktu? Sekarang tinggal 20 menit lagi! Cepatlah" Ucap Winwin.

...

"Kun! Ingin kemana? "

"Bersiap kak" Jawab Kun.

"Sudah waktunya ya..Hati-hati jangan sampai tertangkap" Ucap Taeil, Kun hanya mengangguk.

"Kak Kun tunggu aku! " Ucap Hendery.

"Hendery tetap ikut? "

"Iyaa! " Balas Hendery, "tidak takut?" Tanya Taeil yang di balas gelengan oleh Hendery.

...

"Huaaa kak Taeyong bantuin Jungwoo!!" Teriak Lucas heboh menghampiri Taeyong yang sedang santai di balkon utama sambil menggendong Jungwoo yang tidak sadarkan diri.

"Kenapa dengan Jungwoo!? Kalian habis dari mana?!" Ucap Taeyong.

"Kami habis dari hutan belakang, di sana kami menemukan hewan yang matanya merah, saat Jungwoo melihat mata merah itu dia tiba-tiba jadi seperti ini"

'Taeyong kemari lah..'

"Eh suara itu lagi? Sebenernya suara ini dari mana asalnya?"- batin Taeyong.

Blarrr!!

Suara itu meganggetkan Taeyong, Lucas sudah panik penyerangan sudah dimulai artinya sebentar lagi beberapa orang dari kerajaan pusat akan datang dan membuat orang-orang dari kerajaan ini sibuk, sementara Jungwoo yang masih tidak sadarkan diri (bukan bagian dari rencana), 'aduhh pingsannya lelap banget'- batin Lucas.

"Lucas cari Yangyang, sementara Jungwoo titipkan pada Doyoung, aku akan mengecek berasal dari mana ledakan itu"

...

"Hahh Yutaaaaa ini semua karena mu!"

"Winwin sebaiknya kamu segera pergi dari sini, Hati-hati"

"Hehhh aku sedang bicara dengan mu kakak bodoh!"

"Diam Ten!"

Blarrrr

"Wah aku jantungan" Ucap Ten saat Yuta menarik tangannya belari menjauhi tempat yang tadi mereka jadikan untuk berlindung.

"Jaehyun sialan banyak sekali menaruh peledak tanpa diberitahu dimana tempat yang aman untuk berlindung" Ucap Yuta yang masih berlari.

[{Neo Planet-NCT}]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang