seven

172 35 7
                                    

"Chery!"Lagi dan lagi, suara Ryujin yang kini memanggilnya.

Chaeryeong tak menoleh ia tak ingin menghadap atau bertemu dengan teman-temannya saat ini. Terlanjur takut jika nanti akan ditanyakan tentang keadaannya saat ini.

Ryujin kini berlari, gadia itu berusaha menemui Chaeryeong yang terlihat jalan lebih cepat. Entah ada apa, dirinya tak mengetahui hal itu. Bahkan kemarin malam Chaeryeong juga tak aktif di grup bertiga milik mereka.

Hingga kini telapak tangannya dapat memegang pundak seorang gadis Lee itu. "Chery! Tidak ada yang bermasalah dengan pendengaranmu bukan? Aku terus memanggilmu sedaritadi"Ucap Ryujin kesal.

Chaeryeong hanya mendengar tak berniat untuk menjawab. Karna ia tau suaranya masih berbeda sejak kemarin malam. Matanya masih sembab, dan pasti hidungnya sudah merah.

Bahkan tanpa sadar Chaeryeong tengah memakai masker saat ini. Namun sepertinya Ryujin masih belum menyadari hal itu, terlebih Chaeryeong juga membawa kaca mata. Dirinya sudah bersiap untuk menutupu kesedihannya.

"Cher--Ya?! Apa yang sedang kau pakai? Kenapa kau terlihat aneh pagi ini"kali ini Yuna. Gadis itu menghampiri Chaeryeong dan Ryujin berniat untuk menyapa keduanya.

Namun Yuna yang tergolong cepat peka langsung mendapat perhatian kala melihat ada yang berbeda dengan Chaeryeong.

Ryujin ikut melihat yang Yuna katakan, cukuo terkejut ketika mrlihat Chaeryeong menatap polos mereka walau tertutuo masker. Chaeryeong itu terlalu polos jika soal begini, gadis iti tak pandai berbohong dan hal nakal lainnya.

Jadi jika soal seperti ini tentu saja Chaeryeong cepat dikenali. Memakai masker saat sekolah tak ada yang salah, hanya saja bulan ini musim panas dan jarang ada anak sekolah yang memakai masker di musim ini.

.

Chaeryeong masih merasa malu sejak dirinya kepergok oleh kedua sahabatnya itu. Lagipula ia juga bingung ingin menutupi hal ini dengan apa, dan tiba-tiba saja ide masker itu terlintas di kepalanya.

Namun pemakaian masker di hari ini gagal total. Pasalnya Yuna kelewat jeli dengan yang Chaeryeong pakai hari ini.

Hingga membuatnya terjebak--
.
"Sekarang ceritakan! Kau mencintai Taehyun bukan?"Baiklah saat ini Chaeryeong benar-benar di interogasi oleh kedua temannya.

Siang ini saat istirahat Ryujin dan Yuna sudah duduk di atas bangku kantin sambio menatap Chaeryeong yang pasrah dengan wajah sembabnya. Dan satu hal yang mereka pertanyakan adalah Taehyun.

Entah mungkin mereka sudaj banyak belajar dari guru agama di sekolah, Bu Irene dan Pak Yoongi. Pasalnya kedua guru itu terbilang cukup peka terhadap lingkungan sekitar hingga saat memberi contoh jawaban saja hasilnya benar.

"Ak--aku--"

"Aku tau kau mencintai Taehyun. Kau itu bodoh dalam berbohong Chery! Bagaimana bisa kau menutupunya dariku dan Yuna"Kali ini Chaeryeong pasrah. Ia mengangguk mengiyakan pertanyaan Yuna.

Namun setelahnya ia menatap kedua temannya, mereka tak menunjukkan wajah terkejut malah lebih bertanya. "Aku sudah jujur lalu apa?"

Ryujin dan Yuna mengerutkan dahinya, entahlah Chaeryeong juga bingung dengan jalan pikiran keduanya. "Jika kau menyukainya kenapa kau menangis? Chery! Ceritakan saja--kau ada masalah kan?"Chaeryeong terdiam. Pertanyaan Yuna membuat bibirnya kelu untuk berbicara.

Bukan tak ingin, dirinya takut jika nanti teman-temannya memperngaruhi Taehyun dan memberitahu pemuda itu bahwa ia mencintainya. Chaeryeong taku, takut jika nanti Taehyun memutuskan hubungannya dengan Chaeyeon hingga membuat hubungan persaudaraan dirinya dan Chaeyeon kian memburuk.

Halloween Party | Taeryeong ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang