Chapter 1

28 7 4
                                    

Happy Reading🥰
___________________


Seorang gadis tengah berada didalam mobil, melihat suasana luar yang sedang turun hujan deras.


Menulis kata di embun jendela dengan indah, sambil menyanyikan lagu yang sedang ia dengar dengan earphonenya.

"Non, sudah sampai" ucap pak sopir dengan senyum kecil diwajahnya.

"Iya pak"

"Non Oliv mau diantar atau bawa payung sendiri?" Tanya pak supir sambil menyodorkan payungnya.

Oliv langsung menekuk raut mukanya, dia tak suka jika harus diperlakukan berlebihan seperti ini. Dia sudah dewasa sekarang. Bukan gadis kecil yang harus dipantau kemana mana saat dirinya pergi.

"Oliv sendiri aja. Makasih pak" setelah mengucapkan itu, oliv langsung saja keluar dari mobil dan berjalan masuk kedalam sekolahnya.

Dia berjalan sendiri dengan sangat pelan, agar air hujan tak mengenai pakaiannya. Lagi pula ini masih pagi, jadi dia tidak terburu buru.

Saat melewati parkiran dia melihat ada seorang yang tak asing menurutnya. Dia sedang berjalan dengan seorang gadis yang dirinya tak tahu itu siapa. Mungkin gadis disampingnya adalah kekasih pria itu.

"Kak gio" panggilnya dengan suara sedikit keras.

Semua orang yang berada diparkiran pun menoleh, termasuk Gio dan wanita yang berada disampingnya.

"Haii gumus" Pria itu berjalan kearahnya sambil tersenyum.

"Kakak sama siapa?" Tanya Oliv dengan tatapan bingung

"Temen" jawabnya sambil tersenyum, tetapi dirinya berbisik "pdkt nih" bisiknya sambil tersenyum.

Oliv menjawab dengan nada berbisik juga "semangat" bisiknya sambil mengangkat tangan, menyemangati pria itu.

"Duluan ya" pamit mereka berdua sambil tersenyum.

"Iya kak" jawab Oliv. Dia punmemilih untuk berjalan ke kelasnya.

Gio sering sekali main kerumahnya, karena dia adalah teman abangnya. Bukan cuma Gio saja, tetapi teman teman abangnya yang lain sering menginap dirumahnya. Jadi dirinya sudah dekat sekali dengan pria itu

Dia terus berjalan sambil bersenandung kecil, sangking asiknya dia tak sadar ada orang yang berjalan disampingnya.

"Hoe" pria itu memukul bahu Oliv dengan sangat keras, hingga gadis itu kesakitan.

"Sakit tau fal, kenapa sih lo" ucapnya sambil cemberut.

"Yelah gitu aja ngambek" ejeknya sambil menoel pipi gadis itu.

"Serah gue, mulut mulut gue" sewotnya sambil memasang raut muka judesnya.

"Lo kapan dapet pacar maemunah, galak betul jadi cewek" ejek Naufal.

"No problem, yang penting gue punya banyak gebetan. Bye!!"

Setelah mengucapkan itu, Oliv langsung masuk kedalam kelasnya. Meninggalkan sahabatnya sendirian. Dia membawa payung yang sudah ia lipat masuk kedalam. Lalu menaruhnya di belakang.

"Oliv!!" Teriak seseorang dari dalam kelas itu.

Yang dipanggil pun hanya memajukan dagunya saja. Sambil terus berjalan menuju tempat gadis yang memanggilnya tadi.

"Sini cepet" gadis itupun menarik oliv dengan cepat agar duduk di sampingnya.

"Nanti malam mau ya ikut gue" ujar gadis itu dengan wajah berbinar.

Bekas lukaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang