Setelah 2 bulan berlalu, keesokan harinya seorang laki-laki dengan setelan seragam rapinya berdiri sambil menatap bangunan menjulang di depannya.
Dia Suho.
"Den, nanti pulang sekolah tunggu saya jemput aja ya?"Suho menoleh, tatapannya beradu dengan laki-laki lain yang lebih tua darinya.
"Gak usah. Saya bisa naik bus umum." Tolak nya."Ya udah, Den. Jam 3 nanti saya tunggu didepan gerbang. Permisi!" Ujar supir Suho sebelum melajukan mobilnya pergi.
Suho menghela nafasnya panjang. Jika Suho keras kepala, maka laki-laki yang sudah lama bekerja dirumahnya tadi akan lebih keras kepala.
Tak ingin menunggu lama berdiri didepan gerbang seperti orang hilang, Suho pergi ke ruangan dimana ia bisa menemui kepala sekolah untuk mengurus sesuatu."Permisi?"
"Oh silahkan masuk Kim Junmyeon, benar?"
Suho mengangguk, ia masuk ke ruang kepala sekolah tersebut.
Sebenarnya urusannya tidak terlalu rumit, bisa dikatakan hanya butuh tanda tangan dan mengisi data diri yang kurang lengkap saja, tapi karena kepala sekolah itu yang menahan Suho disana untuk sekedar basa-basi membuat waktu Suho sedikit terbuang."Permisi, pak."
"Oh silahkan masuk!"
Kali ini seorang pria dengan kacamata minusnya datang membawa beberapa map dan masuk setelah dipersilahkan oleh kepala sekolah.
"Semua sudah lengkap. Sekedar informasi saja Kim Junmyeon, dia wali kelasmu sekarang namanya Pak Han."Pria berkacamata itu mengulurkan tangannya yang dibalas oleh Suho.
"Han." Ucapnya singkat."Kim Junmyeon, anda bisa panggil saya Suho." Balas Suho seadanya.
Kepala sekolah menengahi perkenalan murid dan guru tersebut dengan menyuruh keduanya untuk kembali ke kelas.
Suho dan Pak Han pergi dari ruangan si kepala sekolah setelah diusir secara halus olehnya."Suho?"
"Iya Pak, ada apa?"
"Kenapa memilih pindah sekolah diakhir semester?" Tanya Pak Han tiba-tiba.
Suho diam sejenak,
"Maaf Pak, tapi anda terlalu lancang."Pak Han sedikit terkejut dengan jawaban Suho, sepertinya murid barunya ini tipe orang yang tidak suka dicampuri urusannya.
Setelah sampai di depan kelas barunya, Suho menunggu di depan kelas sebelum dipanggil oleh Pak Han untuk berkenalan.
Tak perlu dijabarkan seperti apa, pasti kalian juga sudah hafal bagaimana cara berkenalan di depan siswa lain.*:..。o○ ○o。..:*
"Mampus. Segala ketinggalan lagi tuh buku laknat." Gerutu Jisoo.
Kim Jisoo, gadis itu sedang berjalan terburu-buru menuju kelas temannya.
Hari ini catatan Kimia nya tertinggal di meja belajar, padahal pagi tadi sudah dia batin supaya tidak lupa dibawa, namun memang dasarnya melihat nama kimia dijadwal saja sudah malas, jadi wajar jika suka lupa-lupa ingat dengan mata pelajaran itu.
Tadinya ia sedang asik mengobrol dengan teman-temannya yang lain, bergosip lebih tepatnya. Topik hangat yang sedang banyak dibahas oleh siswi dari adik kelas sampai kakak kelas juga membicarakannya. Tentang siswa laki-laki yang tadi pagi datang bersama dengan Pak Han si wali kelas unggulan."Ish, gara-gara mentingin kimia gue jadi gak bisa ikut rumpi deh sama anak-anak." Gerutu Jisoo
"Nanti kalo Jennie juga gak bawa gimana?" Jisoo menghentikan langkahnya dan menggigit ujung telunjuknya, "lah, bodo amat. Yang penting usaha dulu."
Tinggal beberapa langkah Jisoo sampai di kelas temannya- Jennie, gadis itu berhenti untuk ancang-ancang teriak. Sesuaikan mata kalian dengan tulisan capslock dibawah.
"JENNIE KIM, PINJEM CATETAN KIMIA L— buset ada penunggunya."
Jisoo melihat sosok laki-laki sedang duduk sambil menelungkupkan kepalanya di atas meja.
Laki-laki itu mengangkat wajahnya, Jisoo buru-buru membungkuk untuk minta maaf karena berisik dan sudah mengganggu.Tanpa melihat laki-laki itu lebih rinci Jisoo melenggang masuk dan menghampiri bangku Jennie.
*:..。o○ ○o。..:*
Suho mengamati gadis yang tanpa sopannya menggeledah isi tas teman sekelasnya sekarang.
Tatapan Suho menajam saat ia tidak salah ingat tentang gadis yang terlihat familiar itu.
Wah, teori dunia itu sempit ternyata ada benarnya.
Kebetulan sekali.Sementara itu, Jisoo yang sudah menemukan buku incarannya langsung merampas nya dan melengos pergi. Serius, masalah ia teriak-teriak tadi masih membuatnya malu berhadapan siswa yang ia rasa sedang menatapnya itu.
Jisoo keluar kelas Jennie dengan buru-buru.
"Malu gak tuh?" Monolognya.Sambil memeluk buku ditangannya, Jisoo berjalan menjauh dari kelas Jennie.
"Tadi itu siapa ya? Kayak gak pernah liat.""Atau jangan-jangan itu anak baru yang lagi hot banget diomongin sama anak-anak?" Jisoo memekik, "Yah, tau gitu tadi gue pelototin dulu muka nya gimana? Ganteng beneran apa enggak."
Jisoo akan balik badan kembali untuk melihat laki-laki tadi, sebelum bel masuk menggema kencang di koridor.
"Gak ngerti sikon banget sih belnya!" Cibir Jisoo."Gimana dong? Kebelet kepo nih!" Monolog nya.
"Argh, balik kelas aja deh. Jangan sampe usaha gue pinjem buku jadi sia-sia cuma karena bolos!" Putusnya.
Dengan ogah-ogahan ia langkahkan kakinya kembali ke kelas tercintanya. Selamat datang Jisoo, kimia menanti mu.
.・゜゜・ ❀ .・゜゜・
Maaf project birthday-ku ini ambyar banget. Mana ngetiknya sekenanya pula.
Gak ada revisi, jadi kalo ada salah-salah dibeberapa bagian maklumin aja.
✌
![](https://img.wattpad.com/cover/243100392-288-k127774.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
To Love You
Fanfiction"Anggap saja ini balas budi, ku buat hidupmu lebih berwarna lagi." Kim Jisoo dan Suho mempunyai 'first impression' yang benar-benar tak terduga. Saat garis takdir sudah tertulis, disitulah manusia akan berperan sesuai scenarionya.