Sejak kembali bersama, hubungan Revan dan Calista benar-benar membaik. Mereka tidak lagi harus di kelilingi dengan kerumitan hubungan mereka. Namun, jangan pikir mereka tidak lagi pernah bertengkar karena itu hanya akan membuat kalian kecewa.
Mereka masih saa bertengkar, bahkan lebih sering. Bukan karena Revan yang masih saja tidak peka terhadap persaan Calista karena hal itu sudah bukan lagi menjadi sebuah masalah dalam hubungan mereka. Bukan juga karena ada kesalah pahaman yang dulu sering terjadi. Tapi karena anak-anak mereka.
Ya, karena anak-anak.
Revan dan Calista memiliki cara yang berbeda untuk urusan mendidik anak-anak mereka. Karena Calista berasal dari panti asuhan sementara Revan berasal dari keluarga harmonis yang penuh cinta di mana dia selalu di manjakan, maka, sudah tentu sepasang suami istri itu memiliki cara pandang yang berbeda dalam menyikapi seluruh tingkah anak-anak mereka.
Kemarin, Dimas pulang sambil menangis. Seragamnya sedikit kotor dan lengannya sedikit tergores karena saat dia berkelahi dengan salah satu temannya, Dimas sempat terjatuh.
Tahu apa yang Revan lakukan saat melihat keadaan putranya di rumah? Revan ingin mendatangi teman Dimas itu untuk memarahinya dan meminta orangtuanya untuk mendidik anak mereka agar tidak lagi berlaku kasar pada Dimas.
Saat itu, Calista melarang Revan dengan tegas hingga mereka kembali bertengkar.
"Kamu nggak lihat gimana Dimas? Tangannya luka, Cal! Dan itu karena temannya yang–"
"Mereka nggak mungkin berantem kalau nggak ada sebab dan anak kamu nggak bakalan kenapa-napa kalau dia nggak berantem sama temannya."
"Apa? jadi maksud kamu yang salah Dimas? Kamu nggak lihat gimana Dimas?!"
"Aku lihat Dimas, aku lihat keadaannya. Tapi aku nggak tahu alasan kenapa Dimas dan temannya berantem."
"Itu nggak penting, Cal!"
"Itu penting!"
"Aku harus datangi anak itu."
"Revan!"
"Apa sih!"
"Kamu tuh, ya. Kenapa sih, harus seberlebihan itu. Apa setiap kali anak kamu nangis dan berantem sama siapa pun, maka yang salah adalah orang lain? Bisa nggak sih, sebelum kamu salahin orang lain, kamu tanya anak kamu dulu, kenapa dia bisa berantem? Kenapa temannya sampai dorong dia begitu. Bukannya langsung nyalahin anak orang! Lagian, kamu mau ngelabrak orang tuanya seribu kali pun, yang namanya anak-anak, setelah berantem, ya mereka bakalan akur lagi, temenan lagi. Sementara kamu? Jadi musuhan sama orangtuanya, gitu?!"
Dan setelah Calista mengajak Revan untuk bicara pada Dimas, meminta Dimas menjawab pertanyaan Calista dengan jujur, baru lah Revan terdiam dan membatalkan niatnya untuk menemui anak yang bertengkar dengan putranya itu.
Dimas mau pinjam mainannya, tapi nggak di kasih. Jadi Dimas ambil aja, terus Dimas buang. Tiba-tiba dia dorong Dimas sampai jatuh.
Ya, begitu lah anak-anak. Dan sebagai orangtua, seharusnya Revan mengerti itu. Tapi sayangnya, saat Calista menyindirnya, Revan hanya mendengus malas dan beranjak masuk ke kamar tanpa rasa bersalah.
Dan sekarang, Calista yakin sebentar lagi dia dan Revan akan kembali bertengkar. Kali ini soal Azka yang baru saja mendapatkan jahitan di sudut pelipisnya setelah tadi kepalanya terbentur ujung meja di ruang tengah di rumah orangtua Revan. Tadi, Azka dan Dimas bermain lompat-lompatan dari atas sofa ke lantai. Dan entah bagaimana bisa Azka mengalami kecelakaan itu.