Calista duduk nyaman di sebuah bangku dekat kolam renang dimana kedua anaknya sedang berenang di sana, bersama Bima dan juga Ethan. Karena Ethan ikut berenang bersama mereka dan menjaga Azka, Calista bisa sedikit bersantai karena suami dari kakak iparnya itu sangat bisa dipercaya dalam urusan menjaga Azka. Apa lagi semenjak Kila sudah melahirkan, Ethan benar-benar cocok menjadi seorang Papa yang penyayang.
Maka di sana lah Calista, duduk santai sambil berkutat dengan ponselnya. Membuka akun media sosialnya untuk melihat-lihat hal yang menarik hingga tanpa disengaja, Calista menemukan sebuah foto. Foto seorang balita perempuan yang menggemaskan dan terasa familiar di mata Calista.
Calista mengernyitkan dahinya, "Ghea?" gumamnya pelan, hingga kemudian fokusnya teralihkan pada akun yang mengupload foto Ghea. Calista mengerjap pelan saat menemukan wajah Renata di sana, dan jika biasanya Calista bisa bersikap tidak peduli pada beberapa hal yang berkemungkinan bisa membuat perasaannya memburuk, maka entah mengapa kali ini Calista justru memeriksa media sosial milik Renata.
Sudah lama sekali Calista tidak bertemu dengan Renata, terakhir kali di pernikahan Renata dan setelah itu mereka tidak lagi pernah bertemu. Renata juga tidak pernah hadir di semua pertemuan keluarga, hanya kedua orangtuanya saja yang terlihat.
Renata menjelma menjadi sosok yang tabu bagi seluruh keluarga. Entah itu keberadaannya atau pun pembicaraan mengenai dirinya.
Calista mengamati seluruh foto yang ada di akun milik Renata. Tidak banyak, tapi hampir seluruh foto berisi wajah Ghea. Di mulai Ghea baru di lahirkan hingga sekarang sudah menjadi balita yang menggemaskan. Sepertinya Renata mengabadikan seluruh perkembangan putrinya di sana.
Sementara foto Renata hanya beberapa. Kemudian perhatian Calista jatuh pada foto pernikahan Renata dan Saka. Mereka berdua berdiri berdampingan, tersenyum lepas dengan lengan Saka yang memeluk pinggang Renata mesra.
Serasi. Itu lah yang Calista temukan di sana.
Tentu saja, wanita secantik Renata, mustahil memiliki pendamping yang terlihat biasa. Saka jelas sekali pasangan yang tepat untuknya.
Lalu entah mengapa, Calista mengamati seluruh penampilan Renata. Cantik, anggun, ditambah lagi berpendidikan. Siapa pun pasti menginginkan Renata.
Termasuk suamiku dulu...
"Ibu!"
Teriakan Dimas menyentak Calista dari lamunannya, saat menengadah ke depan, Calista melihat Ethan dan Bima sudah menggendong kedua putranya sambil berlarian menuju pintu, dan mereka semua menatap Calista bingung.
"Ta, kamu mau hujan-hujanan di situ?" tegur Ethan.
Hujan?
Calista kembali tersentak saat baru saja menyadari rintik hujan yang mengenai tubuhnya. "Ya ampun," pekiknya, kemudian dia bergegas menyusul mereka. Ethan dan Bima sudah membawa Dimas dan Azka masuk ke dalam rumah, meninggalkan Calista yang masih berdiri di depan pintu, mengibas-ngibas pakaiannya yang sedikit basah.
"Kamu mandi hujan?"
Calista menoleh ke depan, menemukan Revan berjalan menghampirinya. "Kok kamu udah pulang?"
"Kangen sama kamu." Jawab Revan, namun sudut bibirnya terangkat kecil hingga membuat Calista mendengus pelan karena tahu jika suaminya sedang berbohong. Revan mengecup pipi Calista sekilas. "besok aku mau ke Makassar, makanya hari ini mau main sama anak-anak dulu.
"Berapa hari?" tanya Calista, jemarinya mencari jemari Revan di bawah untuk di genggam.
"Satu hari, jadi nggak usah siapin apa-apa." membalas genggaman Calista, Revan menariknya mendekati bibir kemudian mengecupnya. "kamu udah makan?"
