3

783 87 15
                                    


Di meja makan hanya ada bua dan Perth mereka makan dengan santai sembari sesekali tersenyum bahagia di sana sampai acara makan malam mereka selesai dua pengantin baru ini masih betah bermanja-manja setelah mereka pindah ke ruang tengah.

Tapi tidak lama ponsel Perth berdering, hingga mengharuskan nya melihat siapa yang menghubungi saat ia dan bua tengah di mabuk asmara seperti ini membuat Perth sedikit kesal, tapi setelah melihat nama sang pemanggil Perth buru-buru menjawabnya.

"Kau okay sayang... " Sapa tui di seberang sana, karena yang menelfon sang ibu.

Tui sengaja memberikan waktu dua bulan lebih agar mereka beradaptasi dan kini ia ingin tahu hasilnya.

"Semua Oke mom.. Tenang saja.. " Sahut Perth penuh kepercayaan diri sembari memeluk bua sayang.

"Bagus lah mommy senang mendengar nya ,bagaimana keadaan pete..?apa dia baik-baik saja....? "Yang paling tui khawatir kan Pete di sana selama ia tidak berkomunikasi hanya Pete.

Perth melirik bua sekilas saat sang ibu menanyakan keadaan istri prianya,  karena memang ia sama sekali tidak tahu apa-apa bahkan selama dua minggu terakhir ia tidak bertemu dengan Pete hanya pagi tadi.

"Pete errr.. Pete baik mom iya heee... " Jawab Perth sekenanya padahal ia tidak tahu menahu keadaan pete saat ini.

"Lalu pete mana.. Mommy sangat merindukan si manis itu Perth.. "Seketika Perth menegang sembari menatap bua meminta bantuan, tapi bua hanya menaikan kedua bahunya tanda tidak ikut campur membuat Perth stres seketika.

" Pete emm.. Errr.. Pete tidak ada mom.. " Akui Perth meringis ia siap mendengar suara omelan di seberang sana.

"Pete tidak ada..? Maksud mu..? " Tui tidak mengerti.

Perth di buat bingung memang ia tidak tahu saat ini Pete ada di mana karena tidak terlihat sejak ia pulang dari kantor tadi siang.

"Perth rasa Pete belum pulang dari tadi pagi mom.. "

"Hah... Ini sudah jam delapan malam Perth, bagaimana kau tidak tahu kemana pete pergi..!?" Segah tui di seberang sana mulai marah dengan sikap Perth .

"Ayo lah mom, tidak mungkin Perth harus menanyakan apapun tentang pete serta aktifitas nya di luar sana kan.. " Kilah Perth merasa benar dengan sikap nya selama ini.

"Ooo seperti itu, lalu apa yang kau tahu tentang bua emm...? " Pancing tui bernada rendah.

"Aktifitas bua sehari-hari berdandan,jalan-jalan, berlanja dan melayani Perth mom..dia benar-benar istri idaman..." Sembari Perth memeluk bua sayang di sertai tawa bahgia mereka berdua sangat terdengar di telinga tui di seberang sana.

"Begitu kah..lalu bua itu siapamu Perth..?" Ulang tui memancing dengan nafas mulai sesak.

"Pastilah Istri Perth siapa lagi mom jangan katakan jika mommy lupa, dia istri yang paling sempurna.." Puji Perth dengan kecupan bertubi-tubi mendarat di seluruh wajah bua hingga terdengar suara cekikikan tawanya di telinga tui.

"Lalu apa bedanya dengan pete ...!!!?" Kini nada suara tui berubah drastis hingga Perth membeku di tempat nya bersamaan dengan bua kehilangan tawa bahagia.

"Lalu apa yang berbeda Perth, dia juga istri mu meski kelamin mereka berada tapi status nya sama..! " Segah tui marah sementara Perth membenarkan itu.

"Kau menggagap nya apa Perth..?, hingga kau tidak tahu apa-apa tentang nya hah..? " Perth memijat pelipisnya pening karena pertanyaan sang ibu sangat menyudutkan nya.

"Ok Perth minta maaf mom.. Tapi kan.. "

"Tidak ada kata tapi Perth!, pernikahan bukan main-main nak pernikahan mu dengan pete sakral sama halnya kau dan bua.. Sudah mommy katakan waktu itu adilah ... Itu harapan mommy.." Perth mengingat Ucapan sang ibu waktu itu di mana ia menyetujui pernikahan 3 cinta itu.
Cukup lama omelin membuat telinga Perth panas akhirnya tui menyudahinya dengan menutup sambungan secara sepihak.

3 love (End) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang