9

1.6K 85 40
                                    

Pete dengan ragu memutar kenop pintu ia takut saat masuk nanti mengganggu Perth dan Bua, tapi jika ia tidak masuk ke kamar itu permasalahan ini akan semakin panjang mengingat suaminya paling tidak suka di bantah.
Akhirnya Pete masuk setelah meyakinkan dirinya untuk memutar kenop pintu, setelah berada di dalam kamar Pete lega tidak ada aktivitas selain Perth dan Bua bermanja-manja di atas tempat tidur, sebab saat itu Perth tengah nyaman tiduran dan memangkukan kepalanya ke paha Bua.
Pete tidak ambil pusing rasa kantuk nya belum terasa karena itu ia memilih duduk di karpet berbulu kesayangannya sembari membuka laptop memastikan tugas yang ia kerjakan tadi siang tidak ada yang salah.

Bua dari jauh menatap Pete tengah fokus dengan layar laptop nya tanpa menoleh ke arah mereka berdua.

"Apa yang kau tunggu... Sana minta maaf dan bujuk dia... " Bua gemas mencubit lengan Perth.

"Oke.. Aku tau.. " Perth bangkit lalu menghampiri Pete yang tengah asik dengan leptop nya.

"Apa laptop itu lebih penting dari suamimu bunny..? " Pete terkesiap mendengar teguran Perth di samping nya, entah kapan suaminya itu berjongkok di sana.
Pete berlahan menutup laptop nya lalu tertunduk gugup.

"Maaf phi.. "

"Kenapa harus minta maaf... " Pete meringis halus mendengar suara suaminya, memang tidak membentak tapi nada tegasnya menbuat Pete takut untuk banyak bicara.

"Errr tentang kejadian tadi, maaf na Pete keras kepala... " Perth melirik Bua yang duduk di bibir ranjang, karena fikirin mereka berdua sama Pete tidak salah.

"Baiklah sekarang lupakan kejadian itu, setuju atau tidak kau tetap akan tidur di sini, aku tidak mau mendengar kata pengecualian dari mu, tapi untuk kata-kata kasar ku tadi siang, seharusnya aku yang meminta maaf bunny bukan kau, maaf telah membentak mu.. " Pete tidak bisa menolak atau pun berkata ia memilih menurut lalu mengangguk pelan.

"Oke sekarang kemari... " Pete mendongak ke arah Perth yang mengulurkan kedua tangan nya.

"Ayo sayang..? " Pete ragu sesaat ia melirik Bua yang duduk di bibir ranjang, tapi balasan Bua hanya senyuman manisnya.
Perth tidak sabar karena harus terlalu lama menunggu ia menarik kedua tangan Pete hingga dengan paksa masuk ke dalam pelukan nya dan dengan enteng nya Perth menggendong Pete menuju ranjang bergabung bersama Bua.

Pete lagi-lagi tidak bisa menolak saat Perth memangkunya sembari menciumi pipinya bertubi-tubi membuat pipinya terasa panas, Bua bergelayut mesra di samping Perth sembari menarik kaos santai yang Perth kenakan keatas hingga terlepas.

"Kau tidak sabaran hubby.. " Perth menarik pinggang Bua hingga menempel dengan nya sementara tangan Perth mulai nakal menyelinap masuk ke dalam gaun tidur Bua dari bawah hingga sebagian selatan Bua terlihat jelas, Pete mematung di pangkuan Perth karena pemandangan itu sangat jelas di depannya, Pete dengan cepat ingin bangkit tapi sayang seketika ia tidak bisa bergerak karena Perth dengan kuat menahan pinggangnya hingga ia hanya bisa diam.

"Tetap di sini sayangku.. " Perth berbisik halus di telinga Pete lalu kembali mencumbu Bua.
Bua  di buat melayang karena tangan Perth semkin meremas dada montok berputing pinknya semakin ganas bahkan gaun tidur nya telah terlepas akibat kenakalan tangan Perth.

"Ahhhh babyyhh... " Perth menghisap kuat puting menatang Bua lalu menarik nya sedikit kasar hingga Bua membusungkan dadanya, Bua sangat menyukai permainan kasar suaminya karena itu membuat Bua semakin puas.
Pete di tempat nya seperti batu, ia kaku tidak berani bergerak bahkan ia dari tadi memejamkan mata dan pura-pura tidak mendengar suara desahan Bua.

Bua menarik rambut Perth agar ia menghentikan hisapan nakal pada putingnya saat Bua melihat expresi Pete sangat lucu.
Perth mengerti ia menarik tengkuk Pete lalu meraupnya cepat, Pete ingin menarik wajah nya tapi tertahan lebih dulu karena Perth menekan tengkuknya dengan kuat hingga lumatan Perth semakin dalam mengaduk-aduk isi mulut Pete, Bua tidak tinggal diam tangan nya dengan cekatan melepaskan kancing baju tidur Pete hingga sebagian terlepas, Pete mencoba menahan tangan Bua saat ingin melepaskan kancing baju tidur nya yang belum terbuka tapi dengan sigap Perth menahan gerakan tangan Pete agar ia tidak lagi menolak, hingga akhirnya baju tidur Pete terlempar di lantai sementara lumatan Perth semakin lama membuat Pete lemas.

3 love (End) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang