23

88 4 0
                                    

  "LO beneran jadi Ana-nya Elsa?"

  Dengan rambut merah dan gaun hijau yang menyerupai sirip. Jihyo memandangku dari atas hingga ke bawah. Aku mengangguk sambil memperlihatkan rambutku yang dikepang dua lalu berputar untuk memperlihatkan rok serta jubah yang dirancang khusus Tante Yoona dan teman kegiatan medi pedinya.

  "Gila! Cocok banget!" pekik Mina dengan gaun kuning serta mawar dan buku dalam genggamannya.

  Halloween sudah lewat lebih dari enam bulan lalu, tapi siapa sangka tema pesta kostum kelulusan kami tahun ini begitu menyenangkan? Jihyo memilih menjadi Ariel si putri duyung. Sementara Mina memilih menjadi Belle karena kecintaannya pada mawar merah.

  "Lo datang sama siapa, y/n?" Jihyo bertanya sambil berlagak menyisir rambutnya dengan garpu.

  "Sama siapa lagi? Sama Kak Elsa-lah," jawabku sambil berusaha menahan tawa.

  Mina dan Jihyo bertukar pandang kemudian menatapku tidak percaya.

  "Kak Elsa. Kak Elsa," sahutku.

  Bang Jongin dengan wig putih yang dikepang menyamping dan jas biru bergabung bersama kami tidak lama setelahnya.

  "Y/n! Gimana sih, udah dibilangin kata sandinya adalah "do you want to build a snowman"," jelas Bang Jongin lalu bersenandung.

  Jihyo dan Mina hanya melongo melihat tingkah laku Bang Jongin yang setahun belakangan ini tak bosan bosannya terobsesi dengan Elsa.

  "Sorry ya. Teman meni pedi tante gue maksa ikut. Katanya pas masa SMA dia, nggak ada beginian," jelasku berbisik.

  "Boro boro ada beginian, Cyn! Yang ada disuruh baris, terus nyanyi lagu Padamu Guru, abis itu mewek satu sekolahan."

  Kami sontak tertawa mendengar penuturan Bang Jongin.

  "Belle, dress kamu agak kepanjangan ya, dipenitiin gih. Sementara kamu, Ariel,you need a bigger hair. Kalau punya hairspray, bisa disasak dikit biar agak tinggian tuh rambut" Bang Jongin berkata sambil menunjuk kostum Mina dan menengok ke Jihyo bergantian.

  Bang Jongi  mulai lagi. Setelah sepenuhnya menekuni bidang fashion dan makeup dibantu Bang Shindong, aku menjadi kelinci percobaannya setahun belakangan. Semua itu ia mulai semenjak kepergian Woozi. Ah, menyebut namanya saja membuatku rindu.

  "Bang, bantuin benerin kostum, mau ya?" Jihyo meminta sambil mendekat dan merangkul lengan Bang Jongin.

  "Apa?Ini pasti gara gara si Y/n satu ini nih. Dari dulu manggil gue ”Bang, Bang', semua temen lo jadi ikutan manggil gue kayak manggil abang abang di jalan, kan?" desis Bang Jongin tak suka.

  "Maaf. Kak Elsa. Ayolah Kak Elsaaa!" ucap Mina, ikut mendekat ke arah Bang Jongin.

"Let it go... Let it go...?" Bang Jongin berkata sambil menggerakkan tangannya ke atas ke bawah seiring tarikan napasnya yang seperti tengah menenangkan dirinya sendiri.

  "Di mana ruang gantinya?"

  Mina dan Jihyo bertukar high five penuh semangat. Mereka menarik Bang Jongin agar berjalan meninggal kan ku setelah melambai senang.

  "Find your Kristoff tonight, y/n!" seru Bang Jongin dari kejauhan.

  Aku hanya tertawa. Siapa juga yang akan datang ke pesta dengan mengenakan kostum pria yang bahkan bukan pangeran di film Frozen? Lebih besar kemungkinannya aku menemukan Olaf, si manusia salju, dibandingkan Kristoff, malam ini.

  Satu tahun sudah berlalu sejak malam yang tidak akan pernah ku lupakan seumur hidupku itu. Gaun putih itu sudah ku kembalikan kepada Bang Shindong. Yang tersisa hanya sneakers putih yang kembali ku kenakan malam ini. Memang tidak sepenuhnya cocok dengan kostumku, namun mengenakannya membuatku bisa sedikit merasakan kehadiran dan campur tangan Woozi malam ini.

I'm Not CinderellaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang