7.0 Michelle?

16 9 24
                                    

"Udah pernah digebuk belom sih?" Bima yang sedang nyinyir bareng Yogi tiba-tiba berceloteh kepada Agatha yang baru saja lewat di hadapannya.

Dengan laptop serta kabel charger super ribet di genggaman Agatha, ia menyenggol kaki Bima tak sengaja. "Apaan sih Bim? Sensitif amat lo kaya dosen kurang duit!" Jawabnya. "Nih HP siapa lagi? Gue cabut ya chargerannya?"

Bima berdecak. Mulutnya membalas ucapan Agatha, sedangkan tangannya mencabut kabel chargerannya. "Dateng-dateng rusuh, anjir!"

"Bacot."

Agatha sedang sibuk dengan laptopnya yang hampir mati tersebut. Ia sedang mengedit sebuah video paid promote yang akan di unggah di kanal Youtube-nya.

Ketiga anak itu sedang berada di kediaman Naufal. Orang yang bersangkutan pun sedang berada di kamar. Atau lebih tepatnya sedang tidur siang.

Sebagai anak Indigo, ada masa dimana Naufal tidak akan bisa tidur di malam hari. Tanpa direncanakan, kadang ada saja makhluk astral yang mengganggu.

Contohnya, Michelle.

"Eh si Naufal udah bangun belom sih?" Yogi yang melirik arlojinya tiba-tiba mengingat Nara, Adik Naufal.

Agatha yang sedang mengutak-atik laptopnya menjawab tanpa melirik lawan bicaranya. "Belom," sahutnya. "Tadi dia tidur jam 7 pagi."

Bima yang sedang duduk di sofa hitam mengangguk sambil merenggangkan ototnya yang sedari tadi terasa kaku karna tidak merubah posisi duduknya selama beberapa menit. "Siapa yang mau jemput Nara?"

"Gue."

Yogi dan Bima sama-sama melirik Agatha yang masih sibuk dengan laptop di hadapannya.

Cowok yang duduk sejajar dengan Yogi dan Bima di kursi hitam itu nampak masih sibuk. Namun tak lama kemudian, ia menaikan kedua alisnya sambil menekan tombol di laptopnya. "Kelar!" Sahutnya sambil mengembangkan seulas senyum di wajahnya. "Gue jemput Nara, pokoknya jangan ada yang cabut charger laptop gue! Awas aja kalo sampe di cabut! Gue bakar lo!"

******

Naufal Altaro : lo ada waktu free? Sore ini gue mau ketemu. Gue mau tanya soal Michelle

Layar ponsel Sandra menghitam begitu ia mematikan daya dari benda tersebut.

Ia tak habis fikir dengan Naufal.

Anak laki-laki itu sebelumnya tidak memiliki kontak Line Sandra. Namun tiba-tiba ia mengirimkan sebuah chat tanpa basa-basi.

"Rasanya gue pengen catok bibirnya si Sandra!" Zeta yang sedari tadi memperhatikan Temannya tersebut pun berkomentar.

Pasalnya, sejak tadi pagi Sandra terus merengut dan sesekali mengernyitkan dahi. Jam sudah menunjukan pukul dua siang. Itu berarti, seharian di sekolah Sandra hanya memperlihatkan wajah betenya.

"Nih catok! Bikin yang curly biar bergelombang!" Sandra memajukan bibirnya tiga senti sambil mendekatkan bibirnya ke arah Zeta.

Zeta mendengus. Ia langsung menampik wajah Sandra agar menjauh darinya. "Gila lo ya?! lo tuh bakal tambah gak laku kalo bibir lo dicatok!"

"Lo kan barusan nawarin buat catok bibir," jawab Sandra. "Lagian emang ada ya orang bibirnya curly?"

"Ada." Julie yang sudah selesai membereskan buku-bukunya ikut menjawab.

Oh, My Stranger!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang