Sandra baru saja menyelesaikan ceritanya kepada Zeta dan Julie.
Ia menceritakan bagaimana pertemuannya dengan Naufal dan bagaimana Naufal bisa tahu soal Michelle.
"Terus kenapa Acel ngikutin lo?" Zeta yang duduk di samping Sandra kini mulai penasaran.
Mereka bertiga sudah berada di kediaman Sandra. Atau lebih tepatnya di ruang tamu.
Adelin tidak berada di rumah. Sedangkan Malvino sedang berada di tempat magangnya.
Sandra menaik turunkan bahunya. Hingga saat ini ia pun tidak mengerti.
"Apa karna lo itu sepupunya Malvino, ya?" Tanya Julie sambil mengetuk dagunya dengan jari telunjuk. "Seinget gue kan waktu itu Malvino sama Acel lagi brantem gede banget?"
"Maksud lo Acel dendam sama Malvino?" Dengan spontan Sandra menanggapi ucapannta Julie.
Sedangkan Julie, ia mengangguk. "Bisa jadi."
Sandra mengernyitkan dahinya sambil berfikir keras. Ia mencoba memikirkan kemungkinan yang ada. Tapi hasilnya 0. Mungkin setelah ini Sandra butuh minyak ikan.
Tiba-tiba ponsel Sandra berbunyi. Ada sebuah panggilan masuk yang berasal dari Agatha.
"Halo?" Sandra langsung menyapa begitu benda tersebut menyentuh telinganya.
"Iya dari situ lo tinggal lurus aja, ada ada mobil Jazz hitam. Itu rumah gue."
Setelah mendapatkan penjelasan, panggilan terputus. Dan tak lama, ada yang mengetuk pintu rumah Sandra.
Pembantu rumah tangga Sandra mempersilahkan Agatha dan yang lain masuk. Untuk menyambangi Sandra di ruang tamu.
Tadi Sandra sudah membalas pesan Naufal. Tepat pukul 4 sore ia meminta Naufal untuk datang ke rumahnya.
Namun tak disangka, ternyata ada Agatha yang ikut kesana. Membuat Sandra sangat senang karna ia bertemu dengan pujaan hati yang tak tersampaikannya itu.
"Lo tetangganya Malvino?" Yogi yang sudah duduk di karpet berbulu mulai membuka pembicaraan.
"Gue saudaranya."
Agatha mengernyitkan dahi. Ia yang baru saja duduk di karpet yang sama menyauti ucapan Sandra. "Lah? Jangan bilang cowok yang lo maksud waktu itu tuh si Malvino?"
"100 juta!"
"Kalo tau gitu gue gausah ketemu Bu Detol," jawab Agatha. "Malvino mah gue kenal."
Sandra memajukan bibirnya dua senti. "Dih lo kok gak ikhlas gitu jadinya?"
"Ya gak gitu, kalo lo ngomong past —-"
"Elahh, lo gak kesian sama Bu Detol? Kalo lo terus bahas kalo lo gak ikhlas dateng ke sekolah, bisa-bisa Bu Detol Muntah gula!"
"Hah? Muntah gula?"
Sandra mengangguk. Ia menunjuk ke arah Agatha. "Iya! Lo kan waktu itu ngasih brownies ke dia! Gak baik kalo udah ngasih terus gak ikhlas!"
Bima menoleh ke arah Agatha yang duduk tepat di samping kanannya. "Lo ngasih dia brownies, tha?" Tanyanya penasaran. "Brownies bonusan dari hasil endorse waktu itu?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Oh, My Stranger!
Humorpernah ngerasain jadi jomblo? tapi, jomblo dari lahir? ini nasib yang menimpa Sandra. yap! disaat temen-temennya ngomongin cowok, Sandra cuma bisa planga-plongo kayak orang dongo. bukan karna penampilannya yang gak mendukung. tapi, Malvino engga nge...