"Agatha lagi jadi Brand Ambassador-nya HP Upu ya?" Julie yang sedang berkutat dengan Instagram sambil menyedot susu kotak rasa coklat.
Kelas sedang lenggang pada saat jam istirahat. Mereka bertiga termasuk anak yang suka malas pergi ke kantin. Jadilah mereka hanya memakan snack yang di beli tadi pagi sebelum masuk ke kelas.
Julie memperlihatkan layar ponselnya yang sedang memamerkan foto Agatha dengan promosi sebuah merk ponsel.
Zeta dan Sandra memperhatikan foto tersebut.
"Dari samping aja ganteng banget." Sandra menggelengkan kepalanya. Terkesima oleh ketampanan Agatha.
Zeta berdecak. Ia melirik Sandra yang sudah tersipu manja. "Yehh insyaf lo!" Gadis itu mengusap wajah Sandra dengan cepat.
"Anjrit!" Sandra langsung menarik kepalanya. Telapak tangan Zeta tak sengaja mengenai bibirnya.
Julie tertawa. Ia menarik kembali ponselnya. "Tapi ya, San. Lo mesti take action buat deketin Agatha," ucapnya. "Maksud gua tuh kek, cowok macem Agatha pasti banyak yang mau. Dia juga kalo buat dapetin cewek pasti gampang banget."
Sandra membuang nafasnya kasar. Ia terlihat lesu begitu mendengar ucapan Julie.
Sementara Zeta, ia membulatkan matanya dan menendang kecil kaki Julie dari kolong meja.
Julie melirik Zeta yang sedang komat-kamit memarahi gadis itu tanpa suara. Pasalnya, ucapan Julie barusan membuat Sandra insecure.
"Kayanya Agatha terlalu susah deh buat gue."
Zeta memukul kecil bahu Sandra. "Idih! Kok lo gitu sih? Pahlawan aja gak patah semangat buat ngusir penjajah!"
"Tapi pahlawan butuh waktu 300 tahun."
"Yaelah, San. Gini nih kalo kekurangan minyak ikan! Lo gak harus 300 tahun juga kali! Tapi emang makan waktu."
Sandra menjatuhkan kepalanya di atas meja. Ia merasa bahwa Agatha terlalu Starbucks untuk dirinya yang hanya kopi Kapal Api. "Ya sekarang nih, Agatha aja keliatan gak peduli sama keberadaan gue," sahutnya dengan nada lemas. "Lo sendiri tau kalo cewek-cewek yang dia kenal pada lebih badai dari pada gue."
"Contohnya gue."
Tiba-tiba satu suara asing menjawab ucapan Sandra.
Sontak ketiga anak tersebut menoleh ke sumber suara yang berasal dari Aletta. Gadis itu sudah berdiri di dekat meja yang di tempati Sandra dan kawan-kawannya.
Sambil menyilangkan kedua tangannya di depan dada, Aletta berjalan maju mendekati ketiga anak yang sudah menatapnya.
Ekspresi Zeta terlihat malas. Aletta terkenal sebagai seorang gadis yang sombong dan suka membully. Meskipun ia Influencer, hal tersebut tidak mampu menghalanginya untuk membuat onar dengan para gadis lain yang ia anggap jauh dibawah dirinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Oh, My Stranger!
Humorpernah ngerasain jadi jomblo? tapi, jomblo dari lahir? ini nasib yang menimpa Sandra. yap! disaat temen-temennya ngomongin cowok, Sandra cuma bisa planga-plongo kayak orang dongo. bukan karna penampilannya yang gak mendukung. tapi, Malvino engga nge...